Minyak telon pasti tidak asing bagi para ibu ketika sedang membicarakan soal produk bayi. Sebab, minyak telon sudah dipakai secara turun-temurun oleh para ibu. Produk yang mengandung tiga jenis minyak alami seperti minyak kayu putih, minyak adas, dan minyak kelapa ini menjadi produk yang wajib digunakan kepada bayi atau balita setelah mandi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), minyak telon bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah lokal sehingga akan timbul rasa hangat dan sedikit mengurangi rasa nyeri setelah dibalurkan pada tubuh anak. Mengutip dari Alodokter, minyak telon ternyata juga memiliki manfaat lainnya, yaitu melembabkan kulit, mengatasi perut kembung, mencegah gigitan nyamuk, dan menenangkan bayi saat dipijat. Namun, cara memakainya pun juga harus diperhatikan karena jika terlalu banyak, maka akan timbul ruam pada kulit si kecil.
Tahun 2020 ini, Sigma Research kembali melakukan studi kuantitatif dengan tema Moms & Babies 2020: Consumer Behavior Trends in COVID-19 Pandemic Period. Survei ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan dan perilaku ibu dalam mengasuh, memilih, serta membeli produk-produk untuk bayi dibawah dua tahun (BADUTA).
Hasilnya, minyak telon menjadi produk nomor satu yang paling sering dikonsumsi oleh para ibu dengan persentase mencapai 87,6%. Di samping itu, studi ini juga menunjukkan bahwa minyak telon paling banyak digunakan pada baduta berumur 1 hingga 2 tahun (toddler), yakni sebesar 91,0%, kemudian disusul oleh baduta berumur 1 hingga 2 bulan (newborn) sebesar 84,5%, dan baduta berumur 3 hingga 12 bulan (infant) sebesar 82,8%.
Seperti yang kita ketahui, terdapat berbagai macam merek minyak telon yang beredar di pasaran. Berdasarkan studi Sigma Research, minyak telon dengan merek My Baby, Konicare, dan Telon Lang merupakan merek yang menempati posisi teratas dalam hal Top of Mind (TOM), brand awareness, brand usage, dan juga brand share. Dari ketiga merek tersebut, minyak telon My Baby mendominasi pasar minyak telon pada tahun 2020 ini. Persentase share dari merek tersebut terpaut jauh dengan dua merek lainnya yakni sebesar 54,3%, sedangkan dua merek lain masing-masing persentase sharenya sebesar 17,6% dan 11,6%.
Dalam membeli minyak telon, rata-rata para ibu memiliki anggaran 27.500 per kemasan minyak telon dengan range anggaran tertinggi relatif merata dari Rp 20.000-Rp 30.000 dan lebih dari Rp 35.000 dengan persentase berkisar antara 22%-24%. Selain itu, 52,3% ibu juga cenderung membeli minyak telon dengan ukuran 70-100 ml dan 38,6% ibu lainnya membeli minyak telon dengan kemasan ukuran lebih dari 100 ml.
Foto Utama Dok. Jonathan Borba on Unsplash