Mom’s and Babies Survey yang merupakan sebuah inisiatif riset yang diluncurkan oleh Sigma Research, dan saat ini telah menjadi sorotan dalam mengungkapkan dinamika pasar produk khusus anak bayi di bawah dua tahun di Indonesia. Dengan fokus utama pada pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen, survei ini menjadi jendela bagi produsen dan pelaku bisnis untuk menjelajahi peluang pasar yang menggiurkan di tengah dinamika ekonomi di Indonesia.
Usia dini menandai periode emas dalam kehidupan manusia, di mana pola perkembangan anak akan terbentuk. Dalam momen penting ini, peran orangtua dalam memberikan pengasuhan terbaik untuk masa depan anak sangatlah penting. Tidak hanya gizi, kualitas produk seperti botol susu, dot, pampers dan lain sebagainya juga ikut andil dalam tumbuh kembang anak.
Dalam penelitian ini Sigma memilih beberapa kota besar di Indonesia sebagai basis penelitian kami. Keputusan ini tidaklah diambil secara sembarangan, melainkan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang matang, yang pada akhirnya menjadi kunci sukses dalam menggali potensi pasar dengan lebih mendalam.
Pertama-tama, Sigma mempertimbangkan faktor demografis. Indonesia, dengan populasi 272,68 juta jiwa, memiliki pangsa pasar yang sangat besar, terutama dalam segmen anak usia dini. Dikutip dari Badan Pusat Statistik, disebutkan bahwa sekitar 30,83 juta jiwa penduduk Indonesia berada dalam kelompok usia 0-6 tahun, yang dikenal sebagai Generasi Alfa. Selain itu, lebih dari separuh dari jumlah tersebut adalah anak-anak berusia 1-4 tahun. Hal ini menandakan adanya potensi besar dalam pasar produk khusus anak usia dini di Indonesia.
Kedua, Sigma memperhitungkan potensi pasar yang signifikan di kota-kota besar. DKI Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar. Kota ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena mereka merupakan pusat-pusat ekonomi regional yang memiliki dampak signifikan terhadap PDB Nasional. Penentuan lokasi survei di kota-kota ini juga dengan pertimbangan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia, sekitar 56,3%, tinggal di wilayah perkotaan. Dengan demikian, pengamatan perilaku konsumen di kota-kota besar ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup representatif tentang preferensi dan kebiasaan konsumsi di tingkat nasional.
Selanjutnya, Sigma juga mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat di setiap lokasi penelitian. Dalam tabel profil ekonomi, terlihat bahwa ketujuh kota besar tersebut memiliki PDRB yang signifikan, dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Data ini menjadi indikasi kuat bahwa konsumen di kota-kota tersebut memiliki potensi daya beli yang cukup besar, terutama dalam kategori produk khusus anak usia dini. Selain itu, Sigma juga mengamati bahwa sekitar 20% penduduk Indonesia tergolong dalam kelas menengah tinggi yang memiliki daya beli yang cukup besar. Ini menunjukkan bahwa ada peluang besar bagi produk-produk berkualitas yang ditujukan untuk anak usia dini.
Tidak hanya itu, Sigma juga memperhatikan struktur urban dan sub-urban dalam pemilihan lokasi penelitian. Dengan memperluas cakupan survei ke wilayah urban dan sub-urban, mereka dapat memahami perbedaan preferensi dan kebiasaan konsumsi antara kedua wilayah tersebut. Hal ini penting mengingat bahwa kondisi sosial-ekonomi antara wilayah urban dan sub-urban dapat berbeda secara signifikan.
Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, keputusan Sigma untuk memilih beberapa kota besar di Indonesia sebagai lokasi penelitian akan menjadi langkah yang tepat. Ini memungkinkan kami untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pasar produk khusus anak usia dini di Indonesia, dari preferensi konsumen hingga faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian, Sigma dapat memberikan wawasan yang bernilai bagi produsen dan pelaku bisnis dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan tepat sasaran.