To Be or Not To Be: Pentingnya Riset Pasar di Masa Pandemi COVID-19

[vc_row css=”.vc_custom_1452687555475{margin-bottom: 100px !important;}”][vc_column offset=”vc_col-lg-9 vc_col-md-9″ css=”.vc_custom_1452702342137{padding-right: 45px !important;}”][stm_post_details][vc_column_text css=”.vc_custom_1606297166506{margin-bottom: 20px !important;}”]It is an awkward time for research.

Ketika pandemi COVID-19 terus memaksa perubahan besar dalam pengalaman hidup masyarakat dan perilaku pasar, kita mungkin sudah harus menerima bahwa ini mungkin bukan lagi tentang situasi pra-coronavirus vs pasca-coronavirus karena virus dan dampak ekonominya akan terus mengalami pasang surut.

COVID19 muncul di berbagai daerah, kemudian pergi, lalu akan kembali dan per lagi. Virus ini diperkirakan akan beredar di populasi global setidaknya selama 18 bulan, perkiraan yang dikaitkan dengan waktu tercepat dikembangkan dan tersedianya vaksin. Epidemiolog di seluruh dunia telah merekomendasikan pelonggaran pembatasan bertahap seperti “Stay at Home” dan “Social Distancing,” dan beberapa negara dan wilayah telah membuka diri lebih cepat daripada yang lain. Ekonomi di seluruh dunia akan bereaksi secara berbeda mengikuti perkembangan virus di masing-masing wilayah.

Pada situasi yang saat ini terjadi di masyarakat kita, baik produsen, brands maupun peneliti pasar mungkin bertanya-tanya:

  • “Konsumen membatasi pengeluaran mereka pada hal-hal yang penting dan bisa mereka akses dari rumah. Bagaimana kita tahu layanan dan produk apa yang cocok untuk ditawarkan kepada mereka? “
  • “Apakah sekarang waktu yang tepat untuk melakukan riset pasar?”
  • “Bagaimana seharusnya riset dilakukan secara berbeda di era pasca-COVID19?”

Sebagian besar dari kita bergulat dengan ketidakpastian di sekitar prioritas data penelitian dan praktik terbaik untuk mengambil data di masa ini. Produsen, brand dan peneliti pasar bahkan mungkin tergoda untuk menghentikan pengumpulan data sampai ekonomi kembali “normal” setelah kebijakan nasional untuk “Stay at Home” berakhir.

Namun, beberapa pendapat lain menyatakan bahwa berhenti mengambil data bisa jadi suatu kesalahan besar karena justru akan menambah ketidakpastian tentang kebutuhan dan preferensi konsumen. Ada langkah-langkah strategis dan taktis yang dianggap tepat dan dapat dilakukan oleh industri dan peneliti pasar pada masa pandemi ini.

  1. Pertahankan, atau jika belum dilakukan, mulailah pengumpulan data (data collection) secara kontinu/terus menerus.

Jangan berasumsi bahwa situasi dan masyarakat akan segera kembali normal dalam 1-2 bulan mendatang. Pahami dan rencanakan strategi terkait kendala jangka panjang pada perilaku pembelian dan mobilitas orang di luar rumah. Terlepas dari apa yang mungkin kita pikirkan, ini adalah saat yang tepat untuk memulai lacak pendapat konsumen (mis., tentang merek tertentu), selama kita melakukan riset dengan pola pikir dan sikap yang sensitif, tulus dan peduli kepada pelanggan. Ini akan menjadi cara terbaik bagi perusahaan untuk menilai dampak perubahan sosial dan ekonomi dari target pasar mereka. Semakin cepat penelitian dilakukan, perusahaan akan lebih mampu memahami dampak dari fluktuasi yang sedang berlangsung dan menentukan cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan konsumen.

  1. Hindari riset pasar strategis dan fokuslah pada taktik jangka pendek yang ditujukan untuk mengukur perubahan.

Sekarang sepertinya bukan saat yang tepat untuk melakukan pengukuran segmentasi pasar, analisis lanskap kompetitif, atau riset inovasi produk jangka panjang. Alih-alih, fokuslah untuk melakukan pelacakan (tracing) atau melengkapi kembali hasil riset yang sudah ada dengan tujuan memantau fluktuasi pada persepsi dan kebutuhan konsumen. Misalnya, gunakan studi tentang sikap dan penggunaan (usership) untuk mengukur bagaimana perubahan prioritas konsumen saat ini. Atau, lakukan pengujian pehamaman akan pesan dan efektivitas iklan untuk lebih memahami jenis pesan dan nada yang tepat di situasi baru ini.

Kita berada di era COVID-19 dan akan berada di dalamnya untuk sementara waktu. Riset pasar harus mencerminkan “nada” yang tepat, dan industri serta peneliti pasar harus mempertahankan investasi dalam pengumpulan data berkala untuk memahami perilaku dan prioritas baru konsumen. Strategi riset pasar yang tidak tepat adalah mereka yang terlalu berfokus pada perencanaan untuk bangkit kembali secara ekonomi. Kita perlu beralih pada strategi penelitian yang lebih adaptif dan mampu menerima serta menanggapi fluktuasi kondisi yang sedang berlangsung, sehingga mampu mendukung pelaku dan peneliti pasar untuk lebih gesit dalam menavigasi berbagai perubahan yang akan terus datang.

 

Foto Utama dok. Carlos Muza dari Unsplash[/vc_column_text][vc_empty_space][stm_post_bottom][stm_post_about_author][stm_post_comments][/vc_column][vc_column width=”1/4″ offset=”vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][/vc_column][/vc_row]

Recent News

Reports