Dalam lanskap bisnis modern, data menjadi aset paling berharga bagi perusahaan. Namun, tantangan mengumpulkan data konsumen dari berbagai kanal mulai dari toko fisik, e-commerce, hingga media sosial, masih menjadi hambatan utama bagi banyak brand di Indonesia. Fragmentasi data ini membuat perusahaan sulit memahami perilaku pelanggan secara menyeluruh dan mengoptimalkan strategi pemasaran berbasis insight.
Fragmentasi Data: Sumber Utama Tantangan Mengumpulkan Data Konsumen
Salah satu kendala terbesar dalam pengumpulan data konsumen adalah fragmentasi antar kanal. Data dari CRM, sistem POS, dan platform digital sering tidak terhubung satu sama lain. Akibatnya, perusahaan:
-
Kehilangan konteks perilaku pelanggan lintas kanal,
-
Mengalami duplikasi atau inkonsistensi data, dan
-
Kesulitan membangun profil pelanggan yang utuh.
Untuk menjawab tantangan ini, pendekatan Omnichannel Research diperlukan agar data dapat diintegrasikan secara strategis.
Kualitas dan Privasi Data: Dua Aspek Kritis dalam Riset Konsumen
Selain teknis integrasi, kualitas data dan privasi konsumen juga menjadi bagian penting dari tantangan ini.
Data yang dikumpulkan dari berbagai kanal memiliki format, struktur, dan tingkat validitas yang berbeda. Brand harus memastikan:
-
Data yang diperoleh akurat dan dapat diverifikasi,
-
Kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data seperti UU PDP, dan
-
Transparansi kepada konsumen terkait penggunaan informasi pribadi mereka.
Keseimbangan antara pemanfaatan data dan perlindungan privasi menjadi fondasi kepercayaan antara brand dan pelanggan.
Riset Omnichannel sebagai Solusi Menghadapi Tantangan Data Konsumen
Untuk menghadapi tantangan mengumpulkan data konsumen, perusahaan perlu membangun sistem riset terpadu yang menggabungkan data online dan offline.
Melalui Omnichannel Research, bisnis dapat:
-
Melacak customer journey lintas kanal,
-
Menemukan insight perilaku berdasarkan konteks dan lokasi, serta
-
Menyusun strategi pemasaran yang lebih personal dan relevan.
Integrasi riset ini tidak hanya meningkatkan efektivitas kampanye, tetapi juga memperkuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Membangun Budaya Data-Driven dalam Ekosistem Retail
Tantangan data tidak akan hilang hanya dengan teknologi. Perusahaan perlu membangun budaya berbasis data (data-driven culture) yang melibatkan seluruh tim — dari riset, marketing, hingga operasional.
Dengan komitmen ini, data konsumen tidak hanya dikumpulkan, tetapi juga diinterpretasikan dengan benar untuk menghasilkan keputusan bisnis yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Masih menghadapi tantangan mengumpulkan data konsumen dari berbagai kanal?
Sigma Research Indonesia sudah berpengalaman selama 17 tahun bersama tim ahli dan telah membantu banyak brand baik lokal maupun internasional. Ubah data menjadi insight yang berguna melalui riset omnichannel dan strategi data yang terintegrasi untuk strategi bisnis anda. Hubungi Admin SRI Melalui Whatsapp Bisnis atau email info@sigmaresearch.go.id



