Di ekosistem digital 2025, konsumen tidak hanya berinteraksi dengan merek melalui iklan atau produk, tetapi juga melalui percakapan, reaksi emosional spontan, dan pengalaman mikro di berbagai platform. Emosi kini menjadi salah satu indikator paling kuat dalam memahami kekuatan merek—bahkan lebih cepat terbaca dibanding perubahan awareness atau preferensi.
Fenomena ini membuat pengukuran isyarat emosional (emotional signals) menjadi elemen penting dalam Brand Health Tracking modern. Merek perlu memahami bagaimana konsumen merespons secara emosional saat melihat konten, menggunakan produk, atau berinteraksi secara digital.
Mengapa Isyarat Emosional Penting dalam Brand Tracking Modern?
Isyarat emosional membantu menjawab pertanyaan yang tidak bisa dijelaskan dengan awareness atau consideration saja: apa yang sebenarnya konsumen rasakan ketika terpapar merek?
Beberapa alasannya:
-
Emosi adalah pendorong utama tindakan cepat (klik, beli, simpan, bagikan).
-
Perubahan emosi sering menjadi early indicator sebelum penurunan atau kenaikan brand equity.
-
Algoritma platform digital—dari TikTok hingga marketplace—lebih memprioritaskan konten yang memicu respons emosional.
Dengan kata lain, merek yang mampu membangun hubungan emosional yang konsisten akan lebih mudah muncul dalam memori konsumen dan mempertahankan relevansinya.
Apa Saja Isyarat Emosional yang Perlu Diukur di 2025?
Pengukuran emosi kini tidak lagi sebatas sentiment positif-negatif. Brand perlu mengukur elemen emosional yang lebih dalam dan kontekstual.
A. Sentimen Multidimensi
Analisis sentimen modern mengidentifikasi emosi spesifik seperti:
-
Trust
-
Joy
-
Surprise
-
Anger
-
Anticipation
-
Fear
Emosi-emosi ini memberi gambaran yang jauh lebih kaya mengenai bagaimana konsumen menafsirkan pesan merek.
B. Emotional Intensity & Valence
Bukan hanya jenis emosi, tetapi seberapa kuat emosi tersebut dirasakan.
Contoh:
-
Reaksi kuat terhadap iklan launching
-
Sapaan emosional ekstrem pada isu sensitif
-
Reaksi cepat terhadap campaign yang relatable
Intensitas tinggi sering menjadi penanda efektivitas pesan.
C. Behavioural Emotion Signals
Ini adalah indikator yang berasal dari perilaku konsumen:
-
Tingkat pause, rewind, atau replay pada video
-
Scroll-back behaviour
-
Klik spontan setelah melihat stimulus visual
-
Dwell time pada konten merek
Indikator ini membantu membaca “reaksi bawah sadar” konsumen.
D. Visual Emotion Response
AI kini mampu membaca reaksi visual konsumen (misalnya pada usability testing):
-
micro-expression
-
eye-tracking
-
fixation time pada elemen brand
Teknik ini banyak digunakan untuk pengujian iklan, packaging, dan konten digital.
Sumber Data untuk Mengukur Isyarat Emosional
Tracking modern menggunakan kombinasi data berikut:
1. Social Listening AI
Platform seperti Sprinklr, Meltwater, dan Brandwatch menganalisis jutaan percakapan untuk membaca tren emosional terhadap merek.
2. Engagement Behaviour Data
Data interaksi dari TikTok, YouTube, Instagram, hingga marketplace memberikan insight mengenai respons emosional konsumen secara real-time.
3. Neuromarketing & Biometrics
Perusahaan brand global mulai mengkombinasikan:
-
facial coding
-
EDA (electrodermal activity)
-
heart rate variability
untuk memahami reaksi emosional level bawah sadar.
4. Qualitative Deep Dive
Wawancara mendalam membantu mengungkap narasi emosional yang tidak terekam pada social data, seperti:
-
rasa frustasi
-
aspirasi
-
memori masa kecil terkait produk
Bagaimana Merek Menggunakan Emotional Signals untuk Strategi?
Berikut pemanfaatannya:
A. Optimasi Creatives
Brand dapat mengetahui elemen visual yang paling memicu respon emosional positif—warna, musik, narasi, atau ekspresi model.
B. Identifikasi Risiko Dini
Emosi negatif yang meningkat menjadi peringatan terhadap potensi krisis brand.
C. Memperkuat Brand Meaning
Emosi adalah inti dari brand meaning. Emotional signals membantu memastikan apakah narasi merek berjalan konsisten dengan positioning yang diinginkan.
D. Pemilihan Kanal Komunikasi
Beberapa platform cenderung memicu emosi tertentu. Data ini membantu menentukan kanal dan format konten paling efektif.
Implikasi untuk Brand Health Tracking di Indonesia
Merek di Indonesia, terutama kategori FMCG, retail, dan fintech, dapat memanfaatkan emotional tracking untuk:
-
Meningkatkan efektivitas kampanye video
-
Melihat reaksi konsumen terhadap isu sosial
-
Mengukur kedekatan merek (brand closeness)
-
Melacak perubahan emosi di berbagai wilayah dan kultur
Emotional tracking memberikan lapisan insight yang lebih dalam, sehingga brand tidak hanya mengetahui apa yang terjadi, tetapi juga mengapa itu terjadi.
Bagaimana Sigma Research Indonesia Bisa Membantu?
Tumbuh selama 17 tahun, Sigma Research Indonesia bersama para ahlinya menjadi partner profesional dalam riset dan survei brand untuk menghasilkan insight dari hasil real-time yang berbasis data-driven. Hubungi Admin SRI untuk terhubung dengan kami dan diskusikan strategi brand health tracking brand atau bisnis Anda.


