Di era ketika konsumen semakin mobile-first dan makin bergantung pada aplikasi produktivitas sehari-hari, platform desain seperti Canva menunjukkan bahwa loyalitas tidak lagi dibangun oleh iklan, tetapi oleh keterlibatan pengguna yang konsisten.
Pada 2025, Canva Indonesia merilis kampanye “Canva-in Aja” yang menyoroti bagaimana pengguna dari berbagai kalangan—UMKM, kreator, siswa, hingga pekerja kantoran—memanfaatkan Canva untuk kebutuhan visual mereka. Kampanye ini bukan hanya meningkatkan awareness, tetapi memperkuat persepsi bahwa Canva mudah digunakan, relevan, dan inklusif.
(Sumber: Canva Newsroom Indonesia)
Dengan lebih dari 185 juta pengguna global, Canva memahami satu prinsip penting: loyalitas terbentuk ketika pengguna merasa empowered.
Kampanye “Canva-in Aja”: Membangun Bonding Melalui Relevansi
Canva memilih pendekatan storytelling yang relatable:
-
pengguna nyata,
-
masalah nyata,
-
solusi nyata,
-
konteks yang dekat dengan budaya digital Indonesia.
Pendekatan ini memperkuat:
-
brand clarity: Canva mudah dipakai siapa saja,
-
brand helpfulness: Canva digunakan untuk pekerjaan nyata,
-
brand stickiness: pengguna merasa sulit pindah ke platform lain karena sudah nyaman dan terintegrasi di workflow mereka.
Mengapa ini efektif?
Kampanye yang relatable mendorong emotional loyalty—jenis loyalitas yang lebih kuat dibanding sekadar loyalitas karena fitur atau harga, yaitu keterlibatan pengguna canva terhadap fitur-fiturnya.
Keterlibatan Pengguna (User Engagement): Tulang Punggung Loyalitas Digital
Canva membangun platform yang mendorong engagement dari berbagai sisi:
a. Product-Led Growth (PLG)
Canva tumbuh bukan dari iklan besar-besaran, melainkan dari:
-
fitur intuitif,
-
template relevan,
-
kolaborasi real-time,
-
integrasi dengan tool populer (Drive, Slack, WhatsApp, browser extension).
Semakin sering digunakan, semakin tinggi switching cost pengguna.
b. Loop Engagement yang Konsisten
Canva membangun ekosistem engagement:
Need → Create → Download/Share → Feedback → Need Baru → Create Lagi
Siklus ini menciptakan repetitive behaviour yang menjadi fondasi loyalitas jangka panjang.
c. Gamification Tersembunyi
Tanpa harus menampilkan badge atau poin, Canva menanamkan unsur gamifikasi melalui:
-
kepuasan menyelesaikan desain,
-
peningkatan skill desain pengguna,
-
kemudahan menghasilkan konten berkualitas.
Ini menciptakan dopamine loop yang memperkuat retensi pengguna.
Mengapa Canva Berhasil Meningkatkan Loyalitas?
1) Relevansi di Berbagai Segmen Pengguna
Canva tidak memilih satu niche. Justru mereka memposisikan diri sebagai versatile tool untuk semua kalangan.
Ini memperluas potensi brand affinity.
2) Value Proposition yang Kuat: Simple, Fast, Accessible
Ketika aplikasi lain butuh kurva belajar panjang, Canva menampilkan kesederhanaan sebagai keunggulan kompetitif.
3) Sense of Achievement untuk Pengguna
Setiap desain yang berhasil dihasilkan pengguna memperkuat:
-
sense of ownership,
-
self-efficacy,
-
emotional attachment terhadap brand.
4) Kolaborasi = Retensi
Fitur kolaborasi membuat Canva melekat dalam workflow tim, organisasi, hingga sekolah.
Insight untuk Brand Digital di Indonesia
✔ Loyalitas digital dibangun melalui habit-forming journey
Bukan hanya kampanye, tetapi frekuensi penggunaan.
✔ Engagement lebih penting dari impression
Platform yang ingin memiliki retention kuat harus menciptakan:
-
fitur yang membuat ketagihan,
-
experience yang memudahkan,
-
integrasi cross-platform.
✔ Kampanye harus memvalidasi value produk
Kampanye “Canva-in Aja” bukan gimmick; ia mencerminkan real experience pengguna.
✔ Aplikasi yang mempermudah pekerjaan sehari-hari akan menang
Dalam konteks Indonesia, aplikasi yang cepat, ringan, dan mudah digunakan memiliki keunggulan besar.
Canva membuktikan bahwa loyalitas digital terbentuk ketika pengguna merasa diberdayakan oleh produk, bukan oleh kampanye semata.
Kampanye “Canva-in Aja” hanya memperkuat apa yang sudah Canva bangun lewat pengalaman pengguna yang kuat:
-
mudah dipakai,
-
relevan dengan kebutuhan sehari-hari,
-
mempercepat pekerjaan,
-
memberikan sense of accomplishment.
Untuk brand digital lain di Indonesia, perjalanan Canva memberikan pelajaran penting: bangun keterlibatan lebih dulu, maka loyalitas akan mengikuti.
Ingin kampanye kamu bisa seviral “Canva-in Aja”? Lakukan riset dan olah data konsumen bersama tim ahli Sigma Research Indonesia. Hubungi Admin SRI untuk berdiskusi lebih lanjut.
Photo by: eraspace.com


