The New Normal Pasca Pandemi: Bagaimana Perubahan Perilaku Masyarakat Membentuk Tatanan Baru

Pandemi Covid-19 telah menjadi titik balik dalam tatanan sosial, ekonomi, dan budaya di seluruh dunia. Tidak hanya mengguncang sektor kesehatan, krisis global ini juga membentuk ulang perilaku masyarakat secara signifikan. Konsep “The New Normal” muncul sebagai respons terhadap perubahan yang terjadi selama masa pandemi, dan masih terus berkembang hingga hari ini, pasca pandemi.

Mulai dari bekerja dari rumah (WFH), belajar daring, hingga beribadah secara virtual, berbagai sektor kehidupan mengalami digitalisasi masif. Interaksi fisik yang dulunya menjadi bagian dari keseharian, perlahan bergeser ke ruang digital. Aktivitas seperti meeting, belanja, hingga menikmati hiburan kini dilakukan tanpa tatap muka.

Berdasarkan pengamatan Sigma Research Indonesia sebagai perusahaan riset pasar, perubahan ini bukan hanya bersifat sementara, melainkan menciptakan kebiasaan baru yang bersifat jangka panjang.

Tren digitalisasi, preferensi terhadap layanan contactless, dan penguatan komunitas online menjadi indikator utama dalam pembentukan pola baru konsumsi dan interaksi masyarakat.

Sebagai contoh, survei yang dilakukan oleh tim Sigma Research menunjukkan bahwa:

  • 78% responden menyatakan akan tetap memilih belanja online meskipun kondisi sudah normal kembali

  • 65% menyukai model kerja hybrid karena efisiensi waktu dan biaya

  • 70% orang tua menginginkan kombinasi metode belajar tatap muka dan daring untuk anak-anak mereka

Perubahan ini memberi tantangan sekaligus peluang bagi para pelaku bisnis. Strategi pemasaran dan produk harus beradaptasi terhadap kondisi baru. Pemahaman mendalam terhadap perubahan perilaku konsumen menjadi sangat krusial. Inilah peran penting riset pasar—sebagai dasar untuk menyusun strategi berbasis data dan kebutuhan nyata konsumen saat ini.

Sigma Research Indonesia percaya bahwa The New Normal bukan sekadar fase pasca pandemi, melainkan merupakan tatanan sosial baru yang akan terus berevolusi. Oleh karena itu, perusahaan dan brand perlu membangun fleksibilitas dan ketahanan dalam strategi bisnis mereka, yang hanya bisa diperoleh dengan riset pasar yang komprehensif dan berkelanjutan.

 

Hal yang bisa ditanyakan:

Apa yang dimaksud dengan The New Normal?
The New Normal adalah pola hidup baru yang terbentuk akibat pandemi Covid-19, mencakup adaptasi perilaku seperti digitalisasi aktivitas, pembatasan fisik, dan penggunaan layanan contactless.

Mengapa riset pasar penting dalam era The New Normal?
Karena riset pasar membantu memahami perubahan kebutuhan dan perilaku konsumen, sehingga bisnis dapat merancang strategi yang tepat sasaran.

Apakah perubahan ini bersifat jangka panjang?
Ya. Banyak kebiasaan baru yang terbentuk selama pandemi cenderung menjadi permanen atau setidaknya bertahan dalam jangka menengah hingga panjang.

 

Foto Utam dok. Julian Wan dari Unsplash

Our Free Reports

Our Premium Reports

Most Recent Posts

  • All Post
  • Bisnis Indonesia
  • Business & Management Consulting
  • Business Consulting
  • Development
  • Investment
  • Kabar Terkini
  • Keuangan dan Finansial
  • Konsultan Riset
  • Management Consulting
  • Marketing
  • MBS
  • Mystery Shopping
  • Research indonesia
  • Riset Indonesia
  • Riset Pasar
  • Strategies
  • Trend Bisnis
  • Trend teknologi dan platform digital
    •   Back
    • Market Research
    • Agency Market Research