Dalam era digital yang serba cepat, perilaku belanja produk bayi mengalami pergeseran signifikan. Para ibu modern kini mengandalkan kenyamanan, kecepatan, dan keamanan dalam memilih produk terbaik untuk buah hati mereka. Salah satu kategori produk yang mengalami pertumbuhan stabil adalah susu UHT (Ultra High Temperature). Produk ini dikenal karena kepraktisan, kandungan gizinya, serta daya tahan penyimpanan yang tinggi. Menurut Mom & Baby Survey 2024 Sigma Research Indonesia, susu UHT berada di peringkat ke-21 dari 22 produk yang dikonsumsi bayi. Walau bukan termasuk 10 besar, namun tren konsumsinya menunjukkan sinyal positif. Data menunjukkan bahwa anak-anak usia di atas satu tahun mengonsumsi susu UHT rata-rata sekali sehari. Dengan pembelian dilakukan sebanyak rata-rata tiga kali dalam sebulan. Ini merupakan kebiasaan konsumsi yang konsisten dan menunjukkan adanya potensi pasar yang besar dan belum tergarap sepenuhnya. Fokus Nutrisi dan Kesadaran Ibu Muda Salah satu temuan menarik dalam riset ini adalah bahwa 80% ibu memilih produk susu berdasarkan kandungan nutrisinya. Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak, terutama di masa golden age. Ultramilk dan Indomilk menjadi merek dengan tingkat brand awareness tertinggi, dikenal oleh lebih dari 80% responden. Namun, loyalitas ini masih bisa digeser dengan pendekatan yang tepat—terutama oleh brand baru yang mampu menjawab kebutuhan nutrisi dan gaya hidup modern. Perilaku Belanja Produk Bayi: Offline vs Online Dalam konteks perilaku belanja produk bayi, kanal distribusi menjadi faktor penting. Meskipun pembelian produk susu bayi masih didominasi oleh toko offline seperti supermarket dan minimarket, tren digital menunjukkan bahwa ibu-ibu mulai beralih ke e-commerce dan marketplace. Kemudahan membandingkan harga, membaca ulasan, serta promo khusus menjadi faktor pendorong utama. Pembelian online produk bayi kini bukan hanya soal harga, tapi juga soal kepercayaan terhadap kualitas, kemasan, dan tanggal kedaluwarsa produk. Oleh karena itu, brand yang ingin berkembang di pasar ini harus memperhatikan strategi digital mereka—baik melalui edukasi konten, promosi di media sosial, hingga kolaborasi dengan momfluencer. Kebiasaan Digital Ibu dan Peluang Brand Riset juga mengungkap bahwa ibu-ibu muda yang menjadi target utama produk susu UHT adalah pengguna aktif media sosial dan pencarian daring. Mereka mencari informasi melalui YouTube, Instagram, TikTok, dan Google untuk membandingkan produk. Konten edukatif tentang nutrisi, testimoni konsumen, dan review produk menjadi kunci dalam proses pengambilan keputusan mereka. Dengan pemahaman yang lebih dalam terhadap perilaku belanja produk bayi, pelaku usaha di industri FMCG dapat merancang strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran—misalnya dengan menggabungkan pendekatan emosional (rasa aman dan percaya) dengan data dan bukti ilmiah (kandungan nutrisi, hasil uji klinis, dll). Waktunya Menangkap Peluang Data menunjukkan bahwa perilaku belanja produk bayi tidak lagi bersifat impulsif, melainkan dipengaruhi oleh edukasi, akses digital, dan kualitas produk. Susu UHT menjadi salah satu produk yang akan terus berkembang, seiring meningkatnya mobilitas ibu modern dan kebutuhan nutrisi anak yang praktis namun tetap optimal. Bagi brand yang mampu menjawab kebutuhan ini, peluangnya sangat besar. Mulai dari inovasi formulasi, strategi digital yang kuat, hingga kerja sama dengan kanal distribusi daring, semua menjadi kunci dalam memenangkan hati konsumen ibu dan mendominasi pasar produk bayi di tahun 2024 dan seterusnya. Untuk memaksimalkan strategi peluang bisnis produk bayi, Sigma Research menyediakan full report Mom & Baby Survey 2024. Anda bisa dapatkan dengan menghubungi Admin SRI di Whatsapp Official Sigma Research atau isi form pada halaman hubungi kami.
Minyak Telon: Pilar Tradisional dalam Tren Bisnis Produk Bayi Modern
Di tengah meningkatnya persaingan dan inovasi dalam tren bisnis produk bayi, minyak telon tetap mempertahankan posisinya di Indonesia. Produk yang berasal dari warisan tradisional ini bukan hanya populer karena aromanya yang khas, tetapi juga manfaat kesehatannya. Berdasarkan hasil Moms & Babies Survey 2024 Sigma Research Indonesia, 98% bayi di Indonesia rutin menggunakan minyak telon, menjadikannya sebagai produk paling dominan di antara 22 kategori produk bayi yang diteliti. Insight Konsumen: Mengapa Minyak Telon Masih Unggul? Faktor utama yang membuat minyak telon tetap relevan adalah kecocokan aroma terhadap bayi, di mana 75% ibu menjadikan wangi sebagai alasan utama saat membeli. Sebagian besar ibu (95%) menggunakannya setelah mandi dan bahkan bisa mencapai tiga kali sehari. Fakta ini menunjukkan bahwa minyak telon telah menjadi bagian dari rutinitas harian dalam perawatan bayi, bukan sekadar pilihan tambahan. Rata-rata pengeluaran bulanan untuk produk ini mencapai Rp44.250, dengan loyalitas merek sangat tinggi—99% ibu menyatakan akan membeli merek yang sama secara berulang. Dominasi Brand dan Peluang Inovasi My Baby menjadi merek dengan tingkat pengenalan tertinggi (brand awareness) di kategori ini, dikenali oleh 96% responden. Namun, data menunjukkan bahwa pasar masih menyimpan ruang bagi pemain baru untuk berinovasi—baik melalui pengembangan varian aroma yang lebih modern, kemasan praktis, hingga pendekatan pemasaran yang lebih sesuai dengan gaya hidup ibu masa kini. Bagi pelaku usaha dan investor yang mengikuti tren bisnis produk bayi, kategori ini menawarkan peluang pertumbuhan melalui pemahaman terhadap perilaku ibu dalam memilih dan membeli produk untuk anak mereka. Temuan Riset: Membaca Pola dan Potensi Pasar Riset ini juga memberikan gambaran strategis tentang: Perilaku pembelian ibu terhadap produk perawatan bayi Saluran distribusi favorit, baik tradisional (offline) maupun e-commerce (online) Kebiasaan digital dan konsumsi media para ibu Tingkat loyalitas merek dan kecenderungan repurchase Posisi dan pergerakan brand dalam kategori minyak telon sepanjang 2024 Semua insight ini memberikan referensi penting bagi pengembangan strategi bisnis yang berbasis data dan perilaku konsumen terkini. Minyak Telon: Relevansi Produk Tradisional di Era Modern Di tengah perubahan pola konsumsi dan tren parenting digital, minyak telon membuktikan bahwa produk tradisional pun bisa tetap relevan. Dalam konteks tren bisnis produk bayi, minyak telon adalah contoh nyata bahwa loyalitas konsumen dan kepercayaan terhadap merek bisa menjadi kekuatan utama dalam mempertahankan posisi di pasar yang kompetitif. Butuh Insight Riset untuk Keputusan Bisnis Anda? Laporan ini hanyalah salah satu dari banyak riset pasar yang dikembangkan oleh Sigma Research Indonesia. Hasil riset ini berguna untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis berbasis data. Chat Admin SRI di Whatsapp Official kami untuk full report Mom & Baby Survey 2024 atau email ke info@sigmaresearch.co.id.
Pasar Popok Sekali Pakai di Indonesia: Peluang Besar dalam Konsumsi yang Semakin Cerdas
Indonesia saat ini memiliki lebih dari 10 juta anak usia di bawah dua tahun (baduta). Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar potensial terbesar di Asia Tenggara untuk produk perawatan bayi. Salah satu produk yang paling esensial dan memiliki penggunaan harian adalah popok sekali pakai (diaper). Tidak hanya karena aspek kebersihan, tapi juga karena kenyamanan yang ditawarkan kepada bayi dan kemudahan bagi orang tua. Riset terbaru dari Sigma Research Indonesia melalui Moms & Babies Survey menunjukkan bahwa 98% ibu baduta memilih menggunakan popok sekali pakai untuk anak mereka. Ini menandakan bahwa hampir semua ibu modern mengandalkan produk ini sebagai kebutuhan utama dalam merawat bayinya. Konsumsi dimulai sejak dini—mayoritas ibu mulai memakai diaper sejak bayi berusia kurang dari 3 bulan, dengan rata-rata pemakaian 3 diaper per hari. Data ini menggambarkan permintaan yang tinggi dan teratur, menciptakan pasar yang berkelanjutan dan stabil bagi para produsen maupun retailer. Keamanan Produk Jadi Prioritas Utama Saat memilih merek diaper, 95% ibu menempatkan faktor keamanan sebagai pertimbangan utama. Artinya, kualitas bahan, tingkat iritasi, serta kepercayaan terhadap merek memainkan peran krusial dalam keputusan pembelian. Ini juga menjadi salah satu pembeda utama di tengah semakin banyaknya merek yang bermunculan di pasar. Dalam hal pengenalan merek (brand awareness), riset menemukan bahwa MamyPoko menempati posisi teratas dengan tingkat pengenalan sebesar 96%, disusul oleh Sweety di angka 86%. Ini membuktikan pentingnya kekuatan merek dan komunikasi pemasaran yang konsisten dalam membangun posisi di benak konsumen. Yang menarik, tingkat loyalitas merek juga sangat tinggi. Sebanyak 99% ibu menyatakan akan tetap menggunakan merek yang sama untuk anak mereka ke depannya. Loyalitas ini mencerminkan bahwa begitu konsumen merasa cocok dan percaya pada sebuah merek, mereka cenderung tidak berganti. Konsumen Digital-First dan Perubahan Kanal Distribusi Tren perilaku belanja konsumen juga mengalami perubahan. Ibu-ibu muda saat ini termasuk dalam kategori digital-first moms—aktif mencari ulasan produk, membandingkan harga, dan membeli melalui berbagai platform online. Marketplace, media sosial, dan website parenting menjadi sumber referensi utama. Di sisi lain, keberadaan produk di toko fisik seperti minimarket atau supermarket tetap penting, karena tidak semua pembelian dilakukan secara digital. Oleh karena itu, merek diaper harus hadir di berbagai kanal distribusi, baik offline maupun online. Pendekatan omnichannel—menggabungkan pengalaman digital dan fisik—menjadi strategi yang sangat relevan. Peluang untuk Produsen dan Pemasar Melihat data ini, pasar diaper di Indonesia bukan hanya besar, tapi juga menunjukkan ciri konsumen yang rasional, loyal, dan informatif. Produsen harus mampu menawarkan produk yang bukan hanya terjangkau, tapi juga terbukti aman, terpercaya, dan mudah diakses. Pemasar pun harus memahami bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti rekomendasi sesama ibu, review digital, dan edukasi brand. Merek yang mampu menyampaikan nilai emosional dan rasional dengan baik akan lebih mudah membangun ikatan jangka panjang dengan konsumennya. Bagaimana potensi dengan pasar popok sekali pakai di Indonesia? Dengan pertumbuhan populasi baduta yang tinggi dan tingkat adopsi produk yang nyaris sempurna, pasar popok sekali pakai di Indonesia menyimpan potensi pertumbuhan yang luar biasa. Kombinasi antara kebutuhan rutin, loyalitas tinggi, serta pergeseran ke perilaku belanja digital menjadikan segmen ini sangat menjanjikan untuk digarap lebih dalam oleh produsen, retailer, maupun pemasar. Ingin mengetahui lebih dalam tentang tren konsumen ibu dan perilaku pembelian produk bayi? Hubungi tim Sigma Research di Whatsapp Official atau unduh laporan gratis lainnya di halaman Mom & Baby Survey.
Survey Konsumen Produk Bayi (MBS 2024): Susu Formula Paling Dicari Ibu!
Dalam dunia parenting, pemilihan susu formula untuk bayi menjadi salah satu keputusan penting yang dihadapi para ibu. Berdasarkan Mom and Baby Survey 2024 (MBS 2024) yang dilakukan oleh Sigma Research Indonesia, ditemukan bahwa pola pemberian susu formula pada anak di bawah dua tahun memiliki tren menarik. Survey konsumen produk bayi ini merupakan produk digital dalam bentuk premium laporan riset dan memberikan wawasan mendalam mengenai perilaku ibu dalam memilih produk untuk anak mereka. Informasi lebih lanjut mengenai laporan ini dapat ditemukan di MBS Sigma Research. Mayoritas Ibu Memilih Susu Formula Hasil survei kepada 1,200 Ibu yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar menunjukkan bahwa 82% ibu memilih susu formula sebagai pengganti ASI. Selain itu, 34% ibu mulai memberikan susu formula kepada anak mereka saat berusia 7-12 bulan. Tren Pemberian Susu Formula Berdasarkan Usia Hasil survei menunjukkan bahwa 33% ibu baru mulai memberikan susu formula sejak bayi mereka berusia di bawah tiga bulan. Sementara itu, ibu yang lebih berpengalaman cenderung menunggu hingga usia 7-12 bulan, dengan 36% dari mereka baru mulai memberikan susu formula pada periode ini. Berikut data lengkap mengenai persentase anak yang diberikan susu formula berdasarkan kelompok usia: < 3 bulan: 29% total (33% ibu baru, 27% ibu berpengalaman) 3-6 bulan: 24% total (27% ibu baru, 22% ibu berpengalaman) 7-12 bulan: 34% total (32% ibu baru, 36% ibu berpengalaman) 13-18 bulan: 9% total (7% ibu baru, 10% ibu berpengalaman) 19-24 bulan: 3% total (2% ibu baru, 5% ibu berpengalaman) Faktor Penentu Pembelian Susu Formula Para ibu mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memilih susu formula untuk anak mereka. Berdasarkan hasil survei, faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian adalah: Kandungan nutrisi/gizi – 94% Kecocokan dengan bayi – 83% Tidak menyebabkan alergi – 64% Harga terjangkau – 51% Mudah didapatkan – 43% Dengan angka ini, terlihat bahwa aspek kesehatan dan keamanan bayi menjadi prioritas utama dalam pemilihan susu formula. Top 3 Merek Susu Formula yang Paling Sering Digunakan Tiga merek susu formula yang paling sering digunakan oleh para ibu berdasarkan survei adalah: SGM Eksplor – 19% SGM Ananda – 13% Bebelac – 12% Kehadiran merek-merek ini di pasar menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan manfaat produk tersebut bagi bayi mereka. Hasil Mom and Baby Survey 2024 dari Sigma Research Indonesia memberikan wawasan berharga bagi industri susu formula serta para ibu dalam membuat keputusan terbaik untuk buah hati mereka. Dengan mengetahui tren penggunaan susu formula dan faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian, produsen dapat lebih memahami kebutuhan pasar, sementara ibu dapat lebih bijak dalam memilih produk yang tepat. Untuk mendapatkan laporan lengkap dari Mom and Baby Survey 2024 dan informasi lebih lanjut mengenai tren perilaku ibu dan bayi, Anda dapat mengunjungi MBS Sigma Research atau chat Whatsapp Official di nomor: 081190033586 dan sampaikan kebutuhan Anda kepada Admin SRI.
Feasibility Study: Panduan Komprehensif untuk Keputusan Bisnis yang Tepat
Salah satu metode penting yang dapat digunakan oleh para pengusaha dan manajer perusahaan untuk memastikan keputusan bisnis mereka berdasarkan data dan analisis yang akurat adalah feasibility study atau studi kelayakan. Metode ini sangat efektif mengingat persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif. Disini kita akan membahas secara umum tentang apa itu feasibility study, langkah-langkah dalam melakukan studi kelayakan, serta manfaat dan tantangan yang mungkin dihadapi selama proses ini. Apa Itu Feasibility Study? Feasibility study adalah proses analisis yang dilakukan untuk menentukan kelayakan sebuah proyek atau usaha baru. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk menilai apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti finansial, teknis, hukum, dan pasar. Dengan melakukan studi kelayakan, perusahaan dapat meminimalkan risiko dan mengidentifikasi peluang sebelum menginvestasikan waktu dan sumber daya yang signifikan. Mengapa Feasibility Study Penting? Hal ini penting karena dapat membantu perusahaan menghindari keputusan yang berisiko tinggi. Dengan memahami semua aspek proyek sebelum memulai, perusahaan dapat: Komponen Penting Dalam Melaksanakan Studi Kelayakan Metode ini terdiri dari beberapa komponen utama yang harus dianalisis secara mendalam: Langkah-Langkah dalam Melakukan Studi Kelayakan Proses melakukan metode ini melibatkan beberapa langkah penting yaitu: Tantangan dalam Melakukan Studi Kelayakan Meskipun studi kelayakan adalah alat yang sangat berguna, proses ini tidak bebas dari tantangan. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi meliputi: Feasibility study adalah alat yang sangat penting dalam dunia bisnis yang kompleks dan penuh dengan tantangan. Dengan melakukan studi kelayakan yang komprehensif, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka membuat keputusan yang berdasarkan data dan analisis yang akurat. Ini tidak hanya membantu mengurangi risiko, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang. Konsultasi lebih lanjut mengenai jasa studi kelayakan dengan kami di sini
10 Brand Perlengkapan Bayi Terbaik yang Wajib Anda Ketahui
10 Brand perlengkapan bayi terbaik yang wajib Anda ketahui sebelum mempersiapkan kelahiran bayi! Persiapan sebelum lahiran merupakan momen yang penuh dengan kebahagiaan. Salah satu persiapan penting adalah memilih brand perlengkapan bayi terbaik serta kebutuhan untuk ibu menyusui yang tepat guna. Referensi daftar perlengkapan bayi baru lahir bisa cek di sini. Pasar perlengkapan & kebutuhan bayi dan ibu menyusui di Indonesia saat ini berkembang pesat, dengan berbagai brand lokal dan internasional yang menawarkan produk-produk berkualitas tinggi. Beberapa brand yang cukup populer di Indonesia antara lain: Pigeon: Brand asal Jepang yang terkenal dengan produk botol susu, dot, dan peralatan makan bayi. Pigeon telah menjadi brand terpercaya bagi para ibu di Indonesia selama bertahun-tahun. Makuku: Brand popok yang hadir di Indonesia sejak 2021 sebagai produk popok baru yang menggunakan teknologi SAP (Super Absorbent Polymer) yaitu dapat menyerap dengan maksimal dan anti kebocoran, cocok untuk newborn dan anak usia balita ke bawah yang aktif bergerak. Mamypoko: Brand popok bayi asal Jepang yang populer di Indonesia. Mamypoko dikenal dengan popoknya yang nyaman dan menyerap dengan baik. GlaxoSmithKline: Brand global yang terkenal dengan produk susu formula bayi. GlaxoSmithKline memiliki berbagai produk susu formula yang sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi. Johnson & Johnson: Brand global yang terkenal dengan produk baby oil, lotion, dan bedak bayi. Johnson & Johnson memiliki berbagai produk yang aman dan lembut untuk kulit bayi. Philips Avent: Brand asal Belanda yang terkenal dengan produk pompa ASI, botol susu, dan alat sterilisasi. Philips Avent dikenal dengan produk-produknya yang inovatif dan berkualitas tinggi. Chicco: Brand asal Italia yang terkenal dengan produk stroller, car seat, dan mainan bayi. Chicco dikenal dengan produk-produknya yang stylish dan aman untuk bayi. Combi: Brand asal Jepang yang terkenal dengan produk stroller, car seat, dan baby carrier.exclamation Combi dikenal dengan produk-produknya yang ergonomis dan nyaman untuk bayi. Merrell: Brand asal Amerika Serikat yang terkenal dengan produk sepatu bayi. Merrell dikenal dengan sepatu bayinya yang kuat, tahan lama, dan nyaman untuk dipakai. Cuddle Me: Brand asal Indonesia, tepatnya dari kota Malang merupakan jenis gendongan modern yang datang dari rasa resah pemilik brand atas jenis gendongan yang baik dan aman digunakan untuk bayi sejak newborn. Harga Cuddle Me ini terjangkau dan bisa menjadi pilihan untuk ibu baru. Tips Memilih Brand yang Tepat Saat memilih brand perlengkapan & kebutuhan bayi dan ibu menyusui, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor, seperti: Kebutuhan dan preferensi Anda: Apa saja kebutuhan dan preferensi Anda dalam hal perlengkapan & kebutuhan bayi dan ibu menyusui? Usia dan tahap perkembangan bayi Anda: Apa saja perlengkapan & kebutuhan bayi dan ibu menyusui yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan bayi Anda? Keamanan dan kualitas: Pastikan perlengkapan & kebutuhan bayi dan ibu menyusui yang Anda pilih aman dan berkualitas tinggi. Harga: Pertimbangkan anggaran Anda saat memilih perlengkapan & kebutuhan bayi dan ibu menyusui. Baca juga jenis dan definisi produk Mom and Baby Survey (MBS) yang diteliti oleh Sigma Research Indonesia Tips Mencari Informasi Anda dapat mencari informasi lebih lanjut tentang brand-brand perlengkapan bayi dan ibu menyusui di internet atau di toko-toko perlengkapan bayi. Ketahui terlebih dahulu kebutuhan bayi dan lakukan konsulasi dengan dokter, bidan, expert atau penyedia barang tersebut apabila bayi Anda memiliki kebutuhan khusus. Dunia perlengkapan & kebutuhan bayi dan ibu menyusui menawarkan berbagai pilihan brand dengan beragam produk berkualitas tinggi. Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi Anda, serta usia dan tahap perkembangan bayi Anda, Anda dapat memilih brand yang tepat untuk memberikan yang terbaik bagi bayi dan diri Anda.
Mom and Baby Survey 2024: Jenis-Jenis Produk dan Definisinya
Mom and Baby Survey 2024 kali ini membahas jenis-jenis dan definisi produk yang diteliti oleh Sigma Research Indonesia. Untuk memahami pola konsumsi ibu dan preferensi produk bayi di Indonesia, kami telah melakukan penelitian terhadap beberapa kategori produk yang dibutuhkan ibu dan anak di bawah dua tahun (BADUTA). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang produk-produk utama yang digunakan oleh ibu dalam memberikan pengasuhan terbaik untuk anak-anak mereka. Sejak 2015, Mom and Baby Survey (MBS) berfokus pada berbagai jenis produk. Misalnya, penelitian ini mencakup barang konsumsi, layanan jasa, dan produk digital. Selain itu, metode penelitian ini dirancang untuk memahami perilaku konsumen secara mendalam. Sigma Research Indonesia berusaha untuk menyajikan gambaran yang komprehensif pada produk utama yang digunakan Ibu dan Bayi. Kami mengulas beberapa produk diantaranya: 1. Susu Susu merupakan salah satu produk utama yang digunakan dalam nutrisi bayi. Sebagai contoh, dalam survei kali ini, merek-merek susu yang populer antara lain adalah Sufor dan Susu UHT. Karena itu, produk ini telah menjadi pilihan utama bagi ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi mereka. 2. Makanan Bayi Makanan bayi merupakan bagian penting dalam memperkenalkan anak-anak pada makanan padat. Misalnya, produk seperti bubur bayi dalam kemasan, snack bayi, dan vitamin bayi menjadi pilihan yang umum digunakan oleh ibu. Selain itu, produk ini dirancang untuk memberikan nutrisi yang tepat kepada anak-anak mereka. 3. Popok Popok merupakan kebutuhan esensial bagi bayi untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan mereka. Dalam hal ini, Mom and Baby Survey 2024 mencatat bahwa popok sekali pakai dan cloth diaper (popok kain) adalah dua jenis popok yang paling banyak digunakan oleh ibu di Indonesia. 4. Perawatan Bayi Perawatan bayi meliputi berbagai produk seperti baby wipes, sabun bayi, baby oil, baby cologne, minyak telon, baby lotion & cream, serta bedak bayi. Oleh karena itu, produk-produk ini membantu ibu dalam menjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi mereka. Dengan demikian, kebutuhan perawatan bayi menjadi aspek penting yang diteliti dalam survei ini. 5. Perlengkapan Bayi Perlengkapan bayi termasuk botol susu, dot botol susu, perlengkapan makan MPASI, dan gendongan bayi. Sebagai tambahan, produk-produk ini memudahkan ibu dalam memberikan perawatan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari bayi mereka. Karena itu, mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari ibu dan bayi. 6. Baju Bayi Kami juga meneliti pakaian bayi yang kami kategorikan sebagai “Baju Bayi”. Secara spesifik, baju bayi ini meliputi baju bayi dan anak, serta alas kaki seperti sepatu dan sandal. Selain itu, kami meneliti tipe dan jenis baju seperti apa yang paling sering digunakan oleh para ibu untuk kebutuhan bayi mereka. 7. Mainan Bayi Produk terakhir yang kami teliti adalah mainan anak. Dalam kategori ini, mainan anak terbagi lagi menjadi dua subkategori, yaitu mainan motorik dan mainan edukatif. Sebagai contoh, mainan motorik dirancang untuk mengembangkan kemampuan motorik halus dan kognitif pada bayi seperti kerincing dan boneka. Sementara itu, mainan edukatif dirancang khusus untuk memberikan pengalaman belajar, seperti puzzle dan permainan papan. Dengan demikian, melalui Report Mom and Baby Survey 2024, Sigma Research Indonesia ingin memberikan pandangan yang komprehensif tentang preferensi konsumen dan tren pasar dalam industri ibu dan bayi di Indonesia. Karena itu, penelitian ini tidak hanya membantu produsen dalam mengembangkan produk-produk yang lebih baik, tetapi juga memberikan informasi berharga bagi ibu dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Pada akhirnya, hal ini mendukung ibu dalam memberikan perawatan terbaik bagi buah hati mereka.
Lokasi Mom and Baby Survey di Indonesia
Mom and Baby Survey (MBS) merupakan inisiatif riset unggulan dari Sigma Research Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam perilaku konsumen ibu dengan bayi dua tahun ke bawah di Indonesia dengan fokus utama pada pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen. Survei ini menjadi jendela bagi produsen dan pelaku bisnis untuk menjelajahi peluang pasar yang menggiurkan di tengah dinamika ekonomi di Indonesia. Dalam survei terbaru, beberapa kota besar dipilih sebagai lokasi Mom and Baby Survey yaitu: DKI Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar. Berikut adalah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama: Demografi Populasi Kota-kota yang dipilih menjadi lokasi Mom and Baby survey memiliki jumlah populasi ibu dan bayi yang tinggi, yang mencerminkan potensi pasar yang signifikan. Sebagai contoh: Jakarta: Dengan status sebagai ibu kota, Jakarta memiliki tingkat urbanisasi tertinggi, menjadikannya representasi yang ideal untuk pola konsumsi perkotaan. Surabaya dan Bandung: Kota-kota besar di Pulau Jawa ini juga memiliki populasi yang padat dengan karakteristik konsumen yang bervariasi. Keanekaragaman Sosial dan Ekonomi Kota-kota ini mencerminkan berbagai tingkat ekonomi, mulai dari kelompok masyarakat menengah atas hingga menengah bawah. Hal ini penting untuk memahami kebutuhan produk bayi secara menyeluruh, baik dari segi premium maupun ekonomis. Ketersediaan Infrastruktur Penelitian Ketersediaan infrastruktur penelitian seperti akses ke responden, mitra lokal, dan pusat kesehatan menjadi faktor pendukung dalam pemilihan lokasi Mom and Baby Survey. Misalnya: Balikpapan: Memiliki fasilitas kesehatan yang berkembang pesat, yang mendukung pengumpulan data terkait kebiasaan konsumen ibu dan bayi. Relevansi dengan Pasar Produk Bayi Setiap kota yang dipilih memiliki tingkat konsumsi produk bayi yang signifikan, termasuk susu formula, popok, dan perlengkapan bayi lainnya. Kota-kota ini memberikan wawasan yang relevan bagi produsen untuk mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen lokal. Distribusi Geografis Penyebaran geografis kota-kota ini memastikan bahwa survei mencakup berbagai wilayah di Indonesia, dari Sumatra hingga Sulawesi. Hal ini penting untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang preferensi konsumen di berbagai daerah. Mengapa Pemilihan Lokasi Penting? Pemilihan lokasi Mom and Baby Survey yang tepat memastikan bahwa hasil survei dapat digunakan untuk memahami dinamika pasar secara menyeluruh. Hal ini tidak hanya membantu perusahaan memahami konsumennya, tetapi juga memberikan rekomendasi strategis yang dapat meningkatkan penetrasi pasar. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang hasil Mom and Baby Survey atau memanfaatkan wawasan ini untuk strategi bisnis Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui halaman kontak kami.
Potensi Bisnis Ibu dan Balita: Pasar yang Terus Berkembang
“Potensi Bisnis Ibu dan Balita di Indonesia: Peluang Pertumbuhan yang Menjanjikan!” Usia dini merupakan masa krusial dalam perkembangan anak, di mana kebutuhan akan perawatan dan produk khusus menjadi sangat penting. Dengan lebih dari 30 juta anak usia dini di Indonesia, segmen ini menawarkan peluang besar bagi pelaku bisnis. Mari kita bahas potensi bisnis ibu dan balita yang semakin berkembang di Indonesia. Potensi Bisnis Berdasarkan Data Statistik Indonesia memiliki populasi lebih dari 270 juta jiwa, menjadikannya pasar yang sangat potensial. Sekitar 57,2% populasi anak usia 1-4 tahun merupakan bagian dari Generasi Alfa yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025. Data ini menunjukkan bahwa permintaan produk dan layanan terkait ibu hamil, menyusui, dan bayi terus meningkat. Beberapa produk yang menunjukkan pertumbuhan signifikan di antaranya: Makanan Bayi: Penjualan mencapai US$ 15,1 miliar pada tahun 2020 dengan pertumbuhan tahunan rata-rata +8,0%. Diaper: Penjualan mencapai US$ 1,5 miliar pada tahun 2021 dengan pertumbuhan tahunan rata-rata +4,3%. Personal Care dan Botol Susu: Permintaan terus meningkat seiring meningkatnya kesadaran orangtua terhadap produk berkualitas. Penelitian Sigma Research tentang Potensi Bisnis Ibu dan Balita Berdasarkan penelitian Sigma Research Indonesia, orangtua, terutama ibu baru, cenderung memilih produk berkualitas terbaik untuk anak-anak mereka. Permintaan produk seperti susu formula, bubur bayi, diaper, dan personal care sangat tinggi pada bayi berusia di bawah 2 tahun (baduta). Periode usia ini menjadi peluang emas bagi produsen dan pengecer untuk membidik pasar potensial ini. Pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kelas menengah di Indonesia, yang mencapai 20% dari populasi atau sekitar 50-60 juta jiwa, juga mendorong permintaan produk premium dan layanan eksklusif bagi ibu dan bayi. Peluang Produk Ramah Lingkungan Persaingan pasar yang semakin ketat mendorong produsen untuk berinovasi dengan produk ramah lingkungan. Beberapa peluang yang dapat dikembangkan antara lain: Snack Bayi Organik: Produk berbahan alami yang aman bagi bayi. Diaper Ramah Lingkungan: Terbuat dari bahan biodegradable. Personal Care dengan Kemasan Daur Ulang: Produk yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Kesadaran orangtua terhadap keberlanjutan semakin meningkat, sehingga produk dengan konsep eco-friendly memiliki daya tarik yang tinggi di pasar ini. Kesimpulannya, potensi bisnis ibu dan balita di Indonesia semakin menjanjikan seiring dengan pertumbuhan populasi anak usia dini dan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap produk berkualitas. Dengan strategi pemasaran yang tepat, diversifikasi produk, serta inovasi ramah lingkungan, pelaku industri dapat memanfaatkan peluang ini untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Untuk membangun bisnis yang sukses, diperlukan riset dan data market yang mendalam. Pelajari lebih lanjut tentang peluang bisnis ibu dan balita melalui Sigma Research Indonesia di sini atau hubungi Whatsapp Official Sigma Research Indonesia di nomor 081190033586 atau melalui email: info@sigmaresearch.co.id.
Sigma Research Lakukan Mom and Baby Survey
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memahami kebutuhan dan preferensi konsumen menjadi kunci keberhasilan, terutama pada kategori produk bayi. Sigma Research melalui Mom and Baby Survey menghadirkan riset pasar yang mendalam untuk memberikan insight terkait perilaku konsumen ibu dan bayi di Indonesia. Pentingnya Market Research untuk Produk Bayi Pasar produk bayi memiliki karakteristik unik karena melibatkan keputusan pembelian yang dilakukan oleh ibu untuk kebutuhan bayinya. Market research dalam kategori ini membantu brand memahami tren, preferensi, dan faktor yang memengaruhi keputusan pembelian. Melalui Mom and Baby Survey, Sigma Research memberikan data yang relevan untuk membantu perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif. Metodologi Sigma Research dalam Mom and Baby Survey Riset ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang perilaku konsumen. Survei ini melibatkan ibu dengan anak usia 0-5 tahun yang aktif menggunakan berbagai produk bayi, mulai dari susu formula, popok, hingga produk perawatan bayi. Sigma Research memastikan pengumpulan data dilakukan secara objektif dan representatif, sehingga hasil riset memberikan product baby insight yang akurat. Insight dari Mom and Baby Survey Hasil riset ini memberikan pemahaman tentang: Faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian produk bayi. Preferensi merek dan jenis produk yang paling diminati. Pola pembelian online dan offline. Persepsi konsumen tentang kualitas dan harga produk bayi. Dengan insight tersebut, brand dapat merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan menyesuaikan produk mereka sesuai kebutuhan pasar. Manfaat Riset Mom and Baby Survey untuk Brand Melalui Mom and Baby Survey, brand dapat: Mengidentifikasi peluang pasar baru. Memahami kebutuhan konsumen secara lebih mendalam. Menyusun strategi pemasaran berbasis data. Meningkatkan daya saing di pasar produk bayi. Sigma Research berkomitmen membantu brand dalam memahami pasar produk bayi melalui riset yang terpercaya dan komprehensif. Mom and Baby Survey menjadi solusi efektif bagi perusahaan yang ingin mendapatkan insight mendalam tentang preferensi ibu dan bayi di Indonesia. Jika Anda tertarik melakukan riset pasar untuk produk bayi, hubungi Sigma Research melalui email info@sigmaresearch.co.id, WhatsApp Official di nomor 081190033586, atau isi form di sini untuk konsultasi lebih lanjut.