Digital Banking Indonesia 2025: Riset Pasar untuk Layanan yang Lebih Personal

Perbankan di Indonesia menghadapi tantangan besar pada 2025. Mulai dari meningkatnya kompetisi digital banking Indonesia di 2025 hingga perubahan ekspektasi nasabah. Jika dulu layanan berbasis cabang fisik mendominasi, kini masyarakat lebih memilih pengalaman yang cepat, aman, dan mudah diakses melalui perangkat mobile. Dalam kondisi seperti ini, riset pasar menjadi kunci agar perbankan mampu memahami kebutuhan nasabah sekaligus menciptakan inovasi layanan yang relevan.

Perubahan Ekspektasi Nasabah

Nasabah kini tidak hanya menginginkan layanan transaksi yang cepat, tetapi juga pengalaman yang personal. Misalnya, generasi muda lebih memilih bank yang menawarkan integrasi dengan aplikasi pembayaran, e-wallet, atau bahkan investasi digital. Perubahan preferensi ini menegaskan bahwa perbankan harus beralih dari sekadar penyedia layanan transaksi menjadi mitra finansial yang memahami gaya hidup konsumennya. Dengan riset pasar, bank dapat memetakan kebutuhan tersebut dan merancang strategi layanan yang lebih tepat sasaran.

Data Sebagai Landasan Inovasi

Ketika persaingan semakin ketat, data tidak lagi hanya dilihat sebagai laporan, melainkan sebagai aset strategis. Analisis data nasabah memungkinkan bank untuk menciptakan produk yang sesuai dengan segmen tertentu. Mulai dari tabungan digital untuk pelajar hingga layanan wealth management untuk profesional. Dengan kata lain, riset pasar memberi panduan yang jelas tentang ke mana arah inovasi harus diarahkan, sehingga bank tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga mampu memimpin pasar.

Tren Digital Banking 2025

Layanan perbankan digital semakin menggeser pola transaksi konvensional. Menurut Bisnis Indonesia (4 Mei 2025), “Bank Indonesia (BI) mencatat ekonomi dan keuangan digital pada kuartal I/2025 alias 3 bulan pertama tahun ini mencapai 10,76 miliar transaksi, naik 33,5% secara tahunan (year on year /YoY)”. Fakta ini menegaskan bahwa digitalisasi bukan sekadar strategi tambahan, melainkan kebutuhan mutlak untuk bertahan dalam industri keuangan modern.

Kolaborasi Perbankan dengan Fintech

Selain inovasi internal, kolaborasi dengan fintech menjadi strategi efektif untuk memperluas ekosistem layanan. Contohnya, integrasi bank dengan platform investasi mikro atau pinjaman online memberikan pengalaman keuangan yang lebih menyeluruh bagi nasabah. Hal ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan digital banking di Indonesia pada 2025. Dengan dukungan riset pasar, perbankan dapat memastikan kolaborasi tersebut sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga mampu meningkatkan loyalitas sekaligus memperluas pangsa pasar.

 

Transformasi perbankan di Indonesia tahun 2025 tidak lepas dari peran riset pasar yang mampu menerjemahkan data menjadi strategi. Melalui riset yang mendalam, bank dapat menciptakan layanan personal, mempercepat digitalisasi, dan menjalin kolaborasi strategis. Sigma Research Indonesia hadir untuk membantu industri perbankan mengambil keputusan berbasis data sehingga mampu menghadapi dinamika persaingan dengan lebih percaya diri.

Our Free Reports

Our Premium Reports

Most Recent Posts

  • All Post
  • Bisnis Indonesia
  • Business & Management Consulting
  • Business Consulting
  • Development
  • Investment
  • Kabar Terkini
  • Keuangan dan Finansial
  • Konsultan Riset
  • Management Consulting
  • Marketing
  • MBS
  • Mystery Shopping
  • Research indonesia
  • Riset Indonesia
  • Riset Pasar
  • Strategies
  • Trend Bisnis
  • Trend teknologi dan platform digital
    •   Back
    • Market Research
    • Agency Market Research