Banyak merek fokus meningkatkan brand awareness karena percaya bahwa dikenal berarti sukses. Namun, mengapa awareness tidak sama dengan nilai merek? Awareness hanyalah tahap awal dalam membangun persepsi, sementara brand equity mencerminkan nilai, kepercayaan, dan loyalitas yang terbentuk dari waktu ke waktu.
Di era digital seperti sekarang, strategi branding tidak cukup hanya menonjolkan nama, tetapi juga harus menciptakan makna dan relevansi bagi konsumen.
1. Perbedaan Awareness dan Brand Equity di Era Digital
perbedaan brand awareness dengan brand equity adalah sebagai berikut:
1) Awareness vs Persepsi Konsumen
Mengapa awareness tidak sama dengan equity? Awareness hanya membuat merek dikenal, sedangkan persepsi konsumen yang positif membangun nilai jangka panjang.
2) Brand Equity: Dari Awareness ke Loyalitas
Brand equity tumbuh dari pengalaman konsumen yang konsisten, kualitas produk, serta asosiasi emosional yang kuat. Ketika merek memiliki equity tinggi, konsumen tidak hanya mengenal merek tersebut — mereka percaya dan memilihnya dibandingkan kompetitor.
2. Mengapa Awareness Tidak Sama dengan Loyalitas dan Nilai
Mengapa brand awareness tidak sama dengan loyalitas dan nilai sebagai berikut:
1) Awareness Tidak Menjamin Keputusan Pembelian
Banyak kampanye marketing menghasilkan awareness tinggi, tetapi konversi penjualan tetap rendah. Ini karena awareness tidak otomatis menciptakan kepercayaan. Merek perlu memperkuat nilai melalui pengalaman pelanggan yang otentik dan konsisten agar awareness berubah menjadi loyalitas.
2) Brand Equity Membangun Hubungan Jangka Panjang
Berbeda dengan awareness yang mudah naik-turun tergantung tren, brand equity bersifat jangka panjang. Merek dengan equity kuat tetap bertahan di tengah perubahan pasar karena memiliki hubungan emosional dan kepercayaan konsumen yang stabil.
3. Cara Mengubah Awareness Menjadi Brand Equity
berikut ini cara untuk mengubah brand awareness menjadi brand equity:
1) Bangun Persepsi Positif dan Relevansi
Tingkatkan kualitas produk dan komunikasi yang jujur agar awareness membawa persepsi positif. Gunakan narasi yang sesuai dengan nilai dan kebutuhan konsumen Indonesia.
2) Ukur Nilai Merek, Bukan Hanya Popularitas
Gunakan metrik seperti Net Promoter Score (NPS), Customer Lifetime Value (CLV), dan engagement rate untuk mengukur brand equity, bukan hanya jumlah impresi atau reach.
Sigma Research Indonesia
Sigma Research Indonesia memiliki pengalaman 17 tahun dalam dunia riset dan memiliki tim ahli. Bangun brand awareness yang berujung pada Brand Equity dan loyalitas jangka panjang anda bersama Sigma Research Indonesia. Hubungi Admin SRI Melalui Whatsapps Bisnis atau Email info@sigmaresearch.co.id




