Potensi Bisnis Tak Terbatas di Segmen Ibu dengan Anak Balita: Apa Saja Potensi Tersebut?

Usia dini merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan seorang anak. Inilah waktu di mana kebutuhan akan perawatan dan produk khusus menjadi sangat signifikan. Dengan populasi lebih dari 30 juta anak usia dini di Indonesia, pasar ini memiliki potensi yang besar untuk pertumbuhan bisnis. Mari kita telaah lebih dalam potensi bisnis yang berkembang di sekitar perawatan ibu hamil dan bayi berusia di bawah 2 tahun.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Indonesia memiliki populasi lebih dari 270 juta jiwa, menjadikannya pasar yang sangat besar. Sekitar 57,2% dari populasi anak usia dini berusia 1-4 tahun, yang merupakan bagian dari Generasi Alfa, lahir antara tahun 2010 hingga 2025. Hal Ini menunjukkan bahwa potensi permintaan terhadap produk dan layanan terkait perawatan ibu hamil dan bayi berusia dini akan terus meningkat seiring pertumbuhan populasi.

Industri produk bayi, seperti makanan bayi, diaper, personal care, dan botol susu, menunjukkan pertumbuhan yang positif meskipun terkena dampak pandemi Covid-19. Misalnya, penjualan produk makanan bayi di Indonesia mencapai US$ 15,1 miliar pada tahun 2020, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar +8,0%. Demikian pula, penjualan diaper mencapai US$ 1,5 miliar pada tahun 2021 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar +4,3% per tahun.

Penelitian dari Sigma Research Indonesia menunjukkan bahwa orangtua, terutama ibu baru, cenderung memilih produk berkualitas terbaik untuk anak-anak mereka. Dalam tahap awal, seperti saat bayi masih berusia di bawah 2 tahun (baduta), permintaan akan produk seperti susu formula, bubur bayi, diaper, dan personal care sangat tinggi. Periode usia bayi ini menawarkan peluang yang besar bagi produsen dan pengecer untuk membidik segmen pasar ini dengan produk-produk berkualitas tinggi dan inovatif.

Dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya jumlah kelas menengah yang konsumtif di Indonesia, peluang bisnis di sektor perawatan ibu hamil dan bayi berusia dini semakin menarik. Sekitar 20% penduduk Indonesia, atau sekitar 50-60 juta jiwa, memiliki daya beli yang cukup tinggi. Ini menciptakan pangsa pasar yang besar untuk produk-produk premium dan layanan perawatan bayi yang lebih eksklusif.

Untuk bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif, produsen dan pengecer perlu terus mengembangkan produk-produk baru dan melakukan inovasi. Diversifikasi produk juga dapat menjadi strategi yang efektif untuk menjangkau berbagai segmen konsumen. Misalnya, selain susu formula dan makanan bayi, pengenalan produk seperti snack bayi organik atau personal care dengan bahan-bahan alami dapat menarik perhatian konsumen yang semakin peduli terhadap kesehatan dan keamanan.

Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, produk-produk ramah lingkungan juga memiliki potensi untuk menarik minat konsumen. Misalnya, diaper ramah lingkungan atau personal care dengan kemasan daur ulang dapat menjadi pilihan yang lebih disukai bagi orangtua yang peduli terhadap dampak lingkungan dari produk-produk yang mereka beli.

Dengan pertumbuhan populasi anak usia dini dan meningkatnya kesadaran konsumen, bisnis di sekitar perawatan ibu hamil dan bayi berusia di bawah 2 tahun menawarkan peluang yang menarik. Dengan strategi pemasaran yang tepat, diversifikasi produk, inovasi, dan kesadaran akan faktor lingkungan, pelaku industri dapat memanfaatkan potensi pasar yang besar ini untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.