Generasi Z—yang lahir sekitar tahun 1997–2012—memasuki dunia kerja dengan pendekatan berbeda. Mereka menginginkan pekerjaan yang tidak hanya menghasilkan gaji, tetapi juga memberikan makna dan fleksibilitas.
Menurut Yusof et al. (2022) dalam International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Gen Z cenderung memilih pekerjaan dengan work-life balance, fleksibel, dan bernilai sosial. Mereka lebih tertarik pada perusahaan yang inklusif, terbuka terhadap inovasi, dan mendukung pengembangan diri.
Di Indonesia, tren ini sangat terasa di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan wilayah Jabodetabek. Studi dari JobStreet Indonesia (2023) menunjukkan bahwa 67% Gen Z di Jabodetabek lebih memilih sistem kerja hybrid karena efisiensi waktu dan peningkatan kesehatan mental. Hal ini menjadi perhatian penting bagi para HR dan pengambil keputusan di perusahaan.
Transisi Menuju Pola Kerja Baru
Selain orientasi kerja, Gen Z juga menunjukkan pola komunikasi yang khas dan berdampak luas. Mereka lebih aktif menyuarakan opini secara digital, baik melalui media sosial maupun platform internal perusahaan.
Dalam studi oleh Simanjuntak & Ramadani (2023) di Journal of Digital Society, Gen Z merasa lebih nyaman menyampaikan ide atau kritik melalui medium digital daripada tatap muka. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya adaptasi dalam sistem komunikasi organisasi agar tetap efektif secara lintas generasi.
Mengapa Ini Penting untuk Bisnis Anda?
Bagi perusahaan di kota-kota besar seperti Jakarta, Depok, Bekasi, dan Bandung, memahami tren Gen Z di dunia kerja dapat meningkatkan retensi karyawan muda dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri berpotensi kehilangan talenta muda yang kritis dan inovatif.
FAQ Seputar Gen Z di Dunia Kerja
Q: Apa yang membedakan Gen Z di dunia kerja dengan generasi sebelumnya?
A: Gen Z lebih menekankan fleksibilitas, makna pekerjaan, dan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental serta keberagaman.
Q: Mengapa perusahaan di Indonesia perlu memperhatikan kebutuhan Gen Z?
A: Karena Gen Z akan menjadi mayoritas tenaga kerja dalam 5–10 tahun ke depan, dan mereka membawa perspektif serta ekspektasi baru dalam dunia kerja.
Q: Bagaimana cara perusahaan menarik perhatian Gen Z?
A: Sediakan sistem kerja hybrid, kesempatan pengembangan diri, serta nilai perusahaan yang jelas dan inklusif.
CTA:
Ingin tahu lebih dalam tentang perubahan perilaku Gen Z di dunia kerja?
Diskusikan dengan tim Sigma Research Indonesia dan sesuaikan strategi bisnis Anda hari ini.
Hubungi Sigma:
📧 info@sigmaresearch.co.id
📱 WhatsApp Bisnis: +62-811-9003-3586