Industri multi-finance di Indonesia menghadapi dinamika yang unik pada 2025. Perubahan suku bunga, perilaku konsumen yang lebih berhati-hati, dan persaingan dengan fintech menuntut perusahaan pembiayaan untuk lebih cermat dalam mengambil keputusan. Riset pasar menjadi alat penting untuk memahami tren, memetakan preferensi konsumen, dan menciptakan strategi kredit yang tepat sasaran.
Perilaku Konsumen yang Lebih Selektif
Nasabah multi-finance kini lebih kritis dalam mengambil keputusan pembiayaan, baik untuk kendaraan, elektronik, maupun pinjaman produktif. Mereka mempertimbangkan suku bunga, tenor, fleksibilitas cicilan, dan kemudahan klaim asuransi. Kondisi ini menegaskan perlunya perusahaan melakukan segmentasi pasar berbasis data untuk menyesuaikan produk dan promosi sesuai kebutuhan masing-masing segmen.
Riset Pasar sebagai Fondasi Strategi
Riset pasar membantu perusahaan multi-finance menjawab pertanyaan kritis: produk apa yang paling diminati? Kanal distribusi mana yang efektif? Bagaimana memprediksi risiko kredit tanpa mengurangi pertumbuhan? Misalnya, data riset dapat menunjukkan tren bahwa konsumen milenial lebih memilih paket pembiayaan kendaraan yang bisa dibayar melalui aplikasi mobile banking, dibanding paket konvensional. Dengan insight ini, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran dan proses kredit.
Tren Pembiayaan Kendaraan dan Fintech Lending
Laporan terbaru Kontan.co.id (Semester I 2025) menyebutkan:
“Penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) tampak bertumbuh makin wangi pada paruh pertama tahun 2025 ini.”
Kutipan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit kendaraan tetap positif, namun konsumen mulai lebih adaptif terhadap fintech lending, sehingga perusahaan harus menyesuaikan strategi kredit dan bundling produk agar tetap kompetitif.
Kolaborasi dan Bundling Produk
Perusahaan multi-finance dapat meningkatkan daya saing dengan kolaborasi lintas industri, misalnya bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk paket proteksi kendaraan atau bank untuk pinjaman terintegrasi. Riset pasar memastikan model bundling ini sesuai kebutuhan konsumen dan meningkatkan peluang konversi serta loyalitas jangka panjang.
Industri multi-finance Indonesia 2025 menuntut pendekatan berbasis data untuk menjaga pertumbuhan kredit dan daya saing. Dengan riset pasar yang tepat, perusahaan dapat memahami perilaku konsumen, menyesuaikan produk, dan memanfaatkan peluang kolaborasi strategis. Sigma Research Indonesia hadir sebagai mitra terpercaya, membantu perusahaan multi-finance mengambil keputusan yang terukur, efektif, dan relevan dengan tren pasar terbaru.



