Isu sustainability dan lingkungan semakin mendominasi agenda kebijakan publik global, termasuk di Indonesia. Dari perubahan iklim, deforestasi, polusi udara, hingga transisi energi, pemerintah dituntut menghadirkan kebijakan yang tidak hanya visioner, tetapi juga berbasis data. Dalam konteks ini, Environmental Studies dan riset kebijakan berperan penting untuk memastikan strategi pembangunan berkelanjutan tidak hanya menjadi jargon, melainkan bisa diimplementasikan secara nyata.
Tren Global dan Lokal dalam Sustainability
Secara global, negara-negara berlomba mencapai target Net Zero Emission. Indonesia pun menargetkan net zero pada 2060 atau lebih cepat, sesuai komitmen pada Paris Agreement. Namun, transisi menuju energi bersih tidaklah sederhana.
Beberapa tren utama di Indonesia tentang sustainability studies, antara lain:
-
Transisi energi: masih bergantung pada batu bara (sekitar 60% pasokan listrik), sementara investasi energi terbarukan belum optimal.
-
Deforestasi & biodiversitas: ekspansi perkebunan dan bioenergi berisiko mempercepat kehilangan hutan tropis (AP News).
-
Urbanisasi cepat: menimbulkan tekanan pada kualitas udara dan pengelolaan limbah.
Implikasi bagi Kebijakan Publik di Indonesia
Kebijakan berkelanjutan di Indonesia menghadapi dilema antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Contoh: penerapan kebijakan biodiesel (B35) mendukung kemandirian energi, tetapi berpotensi memperluas deforestasi. Di sisi lain, pajak karbon yang mulai diuji coba pada PLTU bisa memperbaiki kualitas lingkungan, namun berisiko menambah beban masyarakat berpenghasilan rendah.
Studi dari ResearchGate menekankan bahwa:
“Sustainable development telah masuk dalam berbagai regulasi lingkungan di Indonesia, namun implementasi di lapangan masih menghadapi tantangan serius.”
Visualisasi Data
Untuk menggambarkan situasi sustainability di Indonesia, berikut ide visualisasi yang relevan:
-
Line chart → tren emisi karbon Indonesia 2010–2025.
-
Pie chart → proporsi energi (batu bara, gas, minyak, terbarukan).
-
Infografik → dampak kebijakan biodiesel terhadap lingkungan vs ekonomi.
Visualisasi ini membantu pembuat kebijakan melihat trade-off dengan lebih jelas.
Peran Riset Sustainability
Riset kebijakan publik di bidang sustainability membantu menjawab pertanyaan:
-
Bagaimana efektivitas kebijakan transisi energi terhadap target emisi?
-
Siapa kelompok masyarakat yang paling terdampak oleh pajak karbon?
-
Seberapa besar potensi ekonomi dari investasi energi hijau?
Jawaban atas pertanyaan ini menjadi dasar untuk kebijakan yang tidak hanya pro-lingkungan, tetapi juga adil secara sosial.
Sustainability bukan sekadar tren global, tetapi kebutuhan mendesak bagi Indonesia. Tanpa riset kebijakan yang komprehensif, kebijakan lingkungan berisiko tidak efektif, atau bahkan kontraproduktif.
Sigma Research mendukung pemerintah, lembaga publik, dan sektor swasta dalam melakukan Environmental & Sustainability Studies yang berbasis data, kredibel, dan kontekstual.
👉 Hubungi Sigma Research untuk mendapatkan insight berbasis riset dalam mendukung kebijakan keberlanjutan di Indonesia.



