Dalam ekosistem bisnis modern di Indonesia, persaingan tidak hanya terjadi pada kualitas produk atau harga makan perlunya AAU Study. Konsumen menilai brand berdasarkan seberapa dikenal, bagaimana citra brand dipersepsikan, dan apakah akhirnya dipilih untuk digunakan. Di sinilah AAU Study (Awareness, Attitude, Usage) menjadi krusial.
Metode riset ini membantu perusahaan memahami posisi brand di mata konsumen. Tanpa pemahaman yang jelas, strategi pemasaran bisa salah arah, kampanye komunikasi tidak efektif, dan brand kehilangan momentum. Indonesia tahun 2025 memperlihatkan betapa cepat perubahan terjadi—konsumen semakin digital, kritis, dan sensitif terhadap isu sosial yang melekat pada brand.
Apa Itu AAU Study?
AAU Study adalah riset pasar yang mengukur tiga aspek utama:
-
Awareness – sejauh mana konsumen mengenali brand. Bisa melalui brand recall (mengingat tanpa bantuan) atau recognition (dengan daftar pilihan).
-
Attitude – bagaimana persepsi konsumen terhadap brand, apakah positif, relevan, atau sesuai nilai hidup mereka.
-
Usage – intensitas konsumen benar-benar membeli dan menggunakan brand.
Ketiga aspek ini saling terkait. Awareness membuka pintu, attitude membentuk preferensi, sementara usage membuktikan loyalitas nyata.
Pentingnya AAU Study di Indonesia 2025
Beberapa tren dari berita terkini menunjukkan pentingnya AAU Study:
-
Digital awareness meningkat – semakin banyak brand memanfaatkan media sosial karena jumlah pengguna terus bertambah.
-
Attitude mudah berubah – boikot terhadap Unilever Indonesia membuat citra brand goyah meski awareness tinggi.
-
Usage dipengaruhi review digital – riset Brand Choice Index 2025 menunjukkan ulasan konsumen di marketplace jadi faktor dominan.
-
Gen Z kritis – survei Mrene 2025 mengungkap bahwa konten gaya hidup menjadi alasan utama mereka mengikuti akun brand.
-
Identitas brand lebih penting – riset BalikpapanTV menunjukkan Gen Z rela mengurangi pengeluaran kebutuhan pokok demi brand bernilai sosial.
Cara Melakukan AAU Study
Langkah-langkah umum AAU Study:
-
Definisikan tujuan riset – apakah ingin memperluas awareness, memperbaiki citra, atau meningkatkan loyalitas penggunaan.
-
Segmentasi konsumen – tentukan siapa target utama, misalnya Gen Z urban atau pengguna marketplace.
-
Susun instrumen survei – contoh pertanyaan:
-
Awareness: “Brand apa yang pertama terlintas untuk kategori X?”
-
Attitude: “Saya percaya brand X berkualitas tinggi.”
-
Usage: “Berapa kali membeli brand X dalam 3 bulan terakhir?”
-
-
Gunakan metode hybrid – kombinasikan survei online, FGD, wawancara mendalam, hingga observasi offline.
-
Analisis data – temukan hubungan antara awareness, attitude, dan usage.
-
Implementasi strategi – sesuaikan komunikasi, positioning, dan distribusi sesuai insight.
Studi Kasus di Indonesia
-
Unilever Indonesia: Awareness tetap tinggi, tetapi attitude negatif akibat boikot menurunkan usage. Hal ini membuka peluang brand lokal untuk merebut pasar.
-
Marketplace: Konsumen lebih memilih brand dengan ulasan positif, bukan hanya berdasarkan harga atau promosi.
-
Gen Z: Identitas dan nilai sosial brand lebih menentukan sikap mereka daripada kualitas produk semata.
POV Sigma Research Indonesia
AAU Study adalah cara efektif untuk memahami posisi brand di pasar. Awareness memastikan brand dikenali, attitude menjaga citra positif, dan usage menjamin keberlanjutan bisnis.
Tahun 2025 memperlihatkan pelajaran penting: konsumen Indonesia semakin digital, kritis, dan menuntut brand dengan nilai sosial yang jelas. Dengan AAU Study, perusahaan bisa menyesuaikan strategi agar relevan dan tetap menjadi pilihan utama konsumen.
👉 Jika bisnis Anda ingin memahami konsumen lebih dalam, lakukan AAU Study bersama Sigma Research untuk insight yang komprehensif. Hubungi Admin SRI melalui Whatsapp Bisnis di nomor +62-811-9003-3586 atau email info@sigmaresearch.co.id.
