Memasuki akhir tahun 2025, bisnis di Indonesia menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks. Perubahan perilaku konsumen bukan lagi terjadi secara gradual — melainkan cepat, dipengaruhi oleh lonjakan harga komoditas, diskon besar-besaran menjelang pergantian tahun, adopsi pembayaran digital, hingga sentimen ekonomi global.
Kombinasi faktor ini menciptakan tren belanja akhir tahun yang sangat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di sinilah Market Research berperan sebagai fondasi strategis untuk membantu brand memahami kebutuhan, motivasi, sensitivitas harga, serta preferensi kanal belanja konsumen.
Bagaimana Tren Belanja Akhir Tahun Mengubah Pola Konsumen Indonesia
1. Konsumen Makin Sensitif terhadap Harga
Data Reuters menunjukkan kenaikan harga beras meskipun stok nasional berlimpah. Kenaikan harga pangan ini membuat konsumen semakin berhati-hati, bahkan terhadap produk kebutuhan sehari-hari.
Walaupun inflasi dari BPS berada di level 2.65% (stabil), persepsi masyarakat tetap menganggap harga banyak produk naik.
Dampak pada tren belanja akhir tahun:
-
konsumen lebih selektif,
-
membandingkan harga lintas kanal,
-
memilih paket bundling atau value pack,
-
memprioritaskan kategori esensial.
Implikasi Market Research: perlu dilakukan price sensitivity study, monitoring kompetitor, dan analisis elasticities agar brand tahu batas toleransi harga konsumen.
2. Diskon Akhir Tahun Dimanfaatkan Lebih Agresif
Menurut Snapcart, konsumen Indonesia mulai memaksimalkan diskon akhir tahun untuk mengantisipasi kenaikan VAT. Fenomena ini mendorong peningkatan pembelian di kategori fesyen, elektronik, kecantikan, hingga kebutuhan rumah tangga.
Bagaimana ini terkait tren belanja akhir tahun?
Diskon bukan lagi sekadar taktik marketing biasa — sudah menjadi strategi bertahan bagi konsumen.
Implikasi Market Research:
Perlu dilakukan riset efektivitas promo, consumer segmentation berdasarkan sensitivitas harga, dan evaluasi “promo fatigue”.
3. Adopsi Pembayaran Digital Meningkat
PaymentsCMI mencatat transaksi e-wallet, virtual account, dan paylater meningkat drastis sepanjang 2025, terutama di e-commerce dan retail modern.
Kaitannya dengan tren belanja akhir tahun:
-
konsumen menginginkan transaksi cepat, seamless, dan fleksibel,
-
paylater menjadi pendorong spending seasonal,
-
friksi checkout berpengaruh besar terhadap abandon rate.
Implikasi Market Research:
Penting untuk memetakan payment journey, hambatan checkout, dan insight terkait trust terhadap paylater.
4. Sentimen Konsumen Optimis tapi Tetap Hati-Hati
Data Financial Times menunjukkan bahwa konsumen global, termasuk Indonesia, mulai optimis terhadap prospek ekonomi 2026. Namun, mereka tetap menahan belanja discretionary kecuali saat menemukan value yang sangat jelas.
Hubungannya dengan tren belanja akhir tahun:
Konsumen memilih berbelanja pada periode promo besar karena merasa lebih aman.
Implikasi Market Research:
Diperlukan consumer sentiment tracking untuk memprediksi shifting priorities konsumen di kategori tertentu.
5. Konsumen Mengutamakan Value for Money & Transparansi
PwC Voice of Consumer 2025 mengungkap bahwa masyarakat Indonesia kini lebih mengutamakan:
-
kualitas,
-
manfaat produk,
-
kejelasan informasi,
-
dan relevansi brand terhadap kebutuhan mereka.
Dampaknya pada tren belanja akhir tahun:
Konsumen tidak hanya membeli yang lebih murah — tetapi yang terbaik dalam nilai.
Implikasi Market Research:
Brand memerlukan usage & attitude study, brand trust mapping, dan evaluasi fitur produk.
Mengapa Market Research Sangat Penting di Era Tren Belanja Akhir Tahun 2025?
1. Perubahan Terjadi Lebih Cepat dari Sebelumnya
Tanpa data real-time, strategi marketing mudah salah arah.
2. Konsumen Berpindah Brand dengan Mudah
Karena perbandingan harga dan review semakin transparan.
3. Strategi Harga & Promo Jadi Penentu Keputusan
Market Research membantu menghitung titik optimal antara margin dan demand.
4. Regulasi Pemerintah Mempengaruhi Perencanaan Belanja
Termasuk kenaikan VAT, kebijakan impor, hingga harga pangan.
Bagaimana Sigma Research Indonesia Membantu Bisnis Menavigasi Tren Belanja Akhir Tahun
Dengan pendekatan end-to-end, Sigma Research memastikan bisnis mendapatkan insight yang akurat dan dapat dieksekusi:
✔ Consumer Behavior Mapping
Memahami pola belanja musiman dan preferensi kanal.
✔ Price Sensitivity & Elasticity Study
Membantu menentukan harga yang tidak menurunkan permintaan.
✔ Market Segmentation
Mengidentifikasi segmen paling responsif terhadap promo.
✔ Category & Demand Projection
Memprediksi kategori yang naik–turun saat akhir tahun.
✔ Competitive & Promo Tracking
Analisis kekuatan promo kompetitor terhadap consumer switching.
Sigma Research menyediakan insight yang bukan hanya informatif, tetapi strategis dan actionable.
Akhir 2025 menandai fase penting bagi perilaku belanja masyarakat Indonesia. Tren belanja akhir tahun bukan sekadar fenomena musiman, tetapi cermin dari perubahan preferensi, sensitivitas harga, dan adaptasi konsumen terhadap situasi ekonomi dan digitalisasi.
Dalam dinamika seperti ini, Market Research menjadi alat penting bagi brand untuk memahami perubahan perilaku konsumen, menyiapkan strategi yang relevan, dan tetap kompetitif memasuki 2026.
Sigma Research Indonesia hadir untuk membantu bisnis melihat lebih jauh, merencanakan lebih matang, dan bertindak lebih tepat melalui riset yang komprehensif. Hubungi Admin SRI untuk terhubung dengan tim ahli kami.



