Dalam pengelolaan sektor publik, evaluasi program memegang peran strategis untuk memastikan kebijakan yang dijalankan memberikan dampak sesuai kebutuhan masyarakat. Namun, mengandalkan angka saja tidak cukup untuk memahami bagaimana program diterima dan dirasakan oleh penerima manfaat.
Di sinilah pendekatan mixed methods menjadi penting, karena menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk memberikan gambaran menyeluruh. Artikel ini mengulas bagaimana pendekatan tersebut dapat memperkuat proses evaluasi, terutama dalam konteks sosial-ekonomi Indonesia yang terus berubah.
Mengapa Mixed Methods Penting dalam Evaluasi Kebijakan
Pendekatan mixed methods memungkinkan pemerintah melihat efektivitas kebijakan dari dua sisi: angka dan narasi. Melalui survei, data administratif, wawancara, serta diskusi kelompok, evaluator dapat menilai proses pelaksanaan sekaligus memahami pengalaman masyarakat. Cara ini memberikan informasi yang tidak hanya menjawab apa yang terjadi, tetapi juga mengapa hal itu terjadi. Pendekatan ini sangat relevan di Indonesia, terutama ketika dinamika lokal, preferensi masyarakat, dan konteks sosial-ekonomi memengaruhi keberhasilan sebuah program.
Kerangka Mixed Methods untuk Dampak Sosial
Untuk menilai dampak sosial secara lebih utuh, beberapa komponen berikut perlu diperhatikan:
-
Analisis kebutuhan awal
Memetakan masalah inti yang ingin dipecahkan dan menentukan kelompok sasaran utama. -
Evaluasi proses
Menilai kesesuaian pelaksanaan di lapangan dengan perencanaan awal. -
Penilaian outcome
Mengukur perubahan perilaku dan kondisi sosial-ekonomi penerima manfaat. -
Analisis konteks
Menelaah faktor eksternal seperti ekonomi, budaya, atau perilaku konsumen yang memengaruhi hasil kebijakan.
Pendekatan ini membantu memastikan bahwa sebuah intervensi tidak hanya berhasil secara teknis, tetapi juga bermakna bagi masyarakat.
Konteks Indonesia: Tekanan Biaya Hidup & Perubahan Prioritas Konsumen
Hasil survei PwC Voice of the Consumer 2025 menunjukkan berbagai tekanan yang dihadapi masyarakat Indonesia. Temuan utamanya meliputi:
-
50% konsumen Indonesia membeli lebih sedikit dan beralih ke produk lebih murah akibat ketidakstabilan ekonomi dan tingginya biaya hidup.
-
72% konsumen khawatir terhadap aditif dan pengawet dalam produk pangan.
-
71% khawatir terhadap pangan ultra-olahan.
-
57% lebih memilih produk ramah lingkungan, dan
-
71% bersedia membayar lebih untuk produk yang lebih sehat atau berkelanjutan.
Data ini relevan dalam evaluasi sebab tekanan ekonomi dan perubahan prioritas konsumen berpengaruh pada bagaimana masyarakat menerima, merespons, atau memanfaatkan program pemerintah. Program sosial, UMKM, bantuan pangan, hingga kebijakan kesehatan perlu mempertimbangkan dinamika tersebut.
Penerapan Mixed Methods dalam Evaluasi Program Pemerintah
Berikut langkah-langkah strategis dalam menerapkan mixed methods untuk analisis program di Indonesia:
-
Perencanaan indikator sejak awal
Menentukan indikator output, outcome, dan dampak sosial sejak program dirumuskan. -
Kombinasi data administratif dan lapangan
Data kuantitatif memberikan gambaran capaian, sementara wawancara mendalam menjelaskan kondisi yang melatarbelakangi hasil tersebut. -
Sampel representatif
Memastikan seluruh kelompok—termasuk masyarakat rentan dan wilayah terpencil—terwakili. -
Triangulasi data
Mengombinasikan berbagai sumber untuk meningkatkan validitas hasil evaluasi. -
Analisis berbasis konteks lokal
Mengintegrasikan kondisi ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat Indonesia, terutama dalam era kenaikan biaya hidup.
Model ini memberikan pemahaman menyeluruh, sehingga pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang adaptif dan berbasis bukti.
Tantangan Umum dalam Evaluasi Program di Indonesia
Beberapa hambatan yang sering muncul meliputi:
-
Ketidaksesuaian data administratif.
-
Rendahnya partisipasi penerima manfaat dalam proses penilaian.
-
Keterbatasan kapasitas penyelenggara di daerah.
-
Pengaruh eksternal seperti inflasi dan perubahan perilaku konsumsi.
Dengan pendekatan mixed methods, sebagian besar tantangan ini dapat diatasi melalui penguatan data, validasi lapangan, dan integrasi perspektif masyarakat.
Evaluasi Program Bersama Sigma Research Indonesia
Evaluasi program yang tepat adalah fondasi untuk membangun kebijakan publik yang efektif dan berkelanjutan. Mixed methods membantu mengungkap realitas lapangan secara lebih akurat dan komprehensif, terutama di tengah dinamika sosial-ekonomi Indonesia. Dengan memahami tekanan yang dihadapi masyarakat serta perubahan pola konsumsi, pemerintah dapat merancang rekomendasi yang lebih relevan dan berdampak nyata. Evaluasi bukan sekadar prosedur administratif, melainkan alat strategis untuk memastikan setiap kebijakan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Ingin melakukan evaluasi program dan kebijakan secara profesional berbasis data dan bukti? Sigma Research Indonesia merupakan partner riset terpercaya, selama 17 tahun berkarya bersama tim profesional telah membantu banyak organisasi dan brand lokal dan internasional dalam melakukan evaluasi program dan kebijakan berbasis data dan bukti. Hubungi Admin SRI Melalui Whatsapp Bisnis atau email info@sigmaresearch.co.id



