Perbedaan Brand Awareness dan Brand Equity dalam Brand Tracking

Di tengah persaingan bisnis Indonesia yang semakin kompetitif, perusahaan tidak hanya perlu dikenal, tetapi juga dihargai. Inilah mengapa dua istilah penting dalam branding sering muncul: brand awareness dan brand equity. Meskipun keduanya saling berhubungan, keduanya memiliki makna yang berbeda dan dampak yang unik terhadap strategi pemasaran.

Namun demikian, masih banyak pelaku bisnis yang mencampuradukkan keduanya. Padahal, memahami perbedaan antara awareness dan equity sangat penting agar strategi brand tracking lebih akurat dan menghasilkan keputusan yang tepat.

Baca juga: Analisis Sentimen Konsumen Indonesia

Apa Itu Brand Awareness?

Brand awareness adalah kemampuan konsumen mengenali atau mengingat merek dalam berbagai konteks. Kesadaran ini bisa diukur dengan dua cara:

  1. Unaided awareness: konsumen menyebut merek tanpa bantuan, misalnya ketika ditanya “sebutkan merek minuman teh kemasan yang Anda ketahui.”

  2. Aided awareness: konsumen ditunjukkan daftar merek, lalu diminta mengingat mana yang mereka kenali.

Menurut Quirk’s, awareness sejati biasanya berada di antara kedua ukuran tersebut. Tidak hanya soal dikenal, awareness juga berkaitan dengan kedalaman pengetahuan konsumen tentang merek.

Contoh konkret: Sebuah startup kopi lokal mungkin dikenal luas di Jakarta berkat iklan digitalnya. Namun, awareness itu bisa dangkal jika konsumen hanya tahu namanya, tanpa mengetahui kualitas produk atau cerita merek di baliknya.

Apa Itu Brand Equity?

Sebaliknya, brand equity mengacu pada nilai merek yang dibangun dari persepsi positif, asosiasi kuat, dan loyalitas konsumen. Tanpa awareness, equity tidak mungkin terbentuk. Namun awareness yang tinggi tidak otomatis menghasilkan equity jika konsumen tidak percaya atau tidak loyal terhadap merek tersebut (Quirk’s).

Contoh konkret: Dua merek smartphone bisa sama-sama populer (awareness tinggi). Akan tetapi, jika salah satu merek memiliki reputasi kualitas dan layanan purna jual yang lebih baik, merek tersebut akan memiliki equity lebih tinggi. Konsumen bahkan rela membayar lebih karena percaya pada nilainya.

Hubungan Awareness dan Equity

Dengan demikian, awareness adalah pintu masuk, sementara equity adalah bangunan yang berdiri di atasnya. Awareness membuka jalan, equity mempertahankan hubungan.

  • Awareness tinggi membuat merek dipertimbangkan.

  • Equity tinggi membuat merek dipilih, dipercaya, bahkan direkomendasikan.

Quirk’s menegaskan bahwa brand with no awareness has no equity. Namun awareness yang hanya sebatas dikenal tanpa pengalaman positif, tidak akan cukup untuk membangun equity yang berkelanjutan.

Pentingnya Brand Tracking

Untuk memahami perkembangan awareness dan equity, perusahaan perlu melakukan brand tracking secara berkala.

Tracking tidak hanya melihat berapa banyak orang yang mengenal merek, tetapi juga mengukur:

  • Seberapa dalam konsumen memahami produk dan layanan.

  • Apa asosiasi utama yang melekat pada merek.

  • Bagaimana loyalitas konsumen terbentuk dan dipertahankan.

Contoh konkret: Perusahaan FMCG di Indonesia bisa melakukan survei triwulan. Hasilnya mungkin menunjukkan awareness tinggi berkat iklan televisi, tetapi equity stagnan karena persepsi kualitas produk menurun. Dengan insight ini, perusahaan dapat segera memperbaiki kualitas atau memperkuat pesan komunikasi.

Pendekatan Sigma Research Indonesia

Sigma Research memahami bahwa perbedaan awareness dan equity harus dipantau dengan metodologi riset yang tepat. Beberapa pendekatan yang dilakukan:

  1. Survei kuantitatif untuk mengukur unaided & aided awareness.

  2. Analisis asosiasi merek untuk memahami persepsi positif atau negatif.

  3. Loyalty tracking untuk melihat tingkat keterikatan konsumen dari waktu ke waktu.

  4. Pelaporan actionable yang mudah dipahami manajemen, lengkap dengan rekomendasi strategi.

Selain itu, dengan jaringan riset yang menjangkau seluruh Indonesia, Sigma mampu menangkap nuansa lokal yang memengaruhi awareness dan equity di berbagai kota. Hal ini penting, mengingat konsumen di Jakarta mungkin memiliki persepsi berbeda dibandingkan konsumen di Medan atau Makassar.

Memahami perbedaan brand awareness dan brand equity adalah langkah krusial dalam membangun merek yang berkelanjutan. Awareness adalah fondasi agar merek dikenal, sementara equity adalah nilai tambah yang membuat merek dipercaya dan dipilih. Melalui brand tracking yang tepat, perusahaan dapat memastikan kedua aspek ini berkembang seiring waktu.

Ingin tahu bagaimana awareness dan equity merek Anda di mata konsumen Indonesia?
👉 Percayakan pada Sigma Research Indonesia untuk layanan riset brand awareness & equity yang komprehensif, berbasis data, dan sesuai konteks lokal. Hubungi kami sekarang untuk mulai membangun merek yang lebih kuat dan relevan.

Our Free Reports

Our Premium Reports

Most Recent Posts

  • All Post
  • Bisnis Indonesia
  • Business & Management Consulting
  • Business Consulting
  • Development
  • Investment
  • Kabar Terkini
  • Keuangan dan Finansial
  • Konsultan Riset
  • Management Consulting
  • Marketing
  • MBS
  • Mystery Shopping
  • Research indonesia
  • Riset Indonesia
  • Riset Pasar
  • Strategies
  • Trend Bisnis
  • Trend teknologi dan platform digital
    •   Back
    • Market Research
    • Agency Market Research