Melacak Brand Health KPIs secara rutin adalah langkah strategis bagi setiap marketer untuk memahami posisi merek dan pertumbuhan bisnis. Metrik kesehatan merek tidak hanya memberi gambaran seberapa dikenal brand, tetapi juga seberapa loyal pelanggan, bagaimana brand dipersepsikan, dan seberapa sering dipertimbangkan dibanding kompetitor.
Laporan KPI bulanan membantu tim marketing menilai efektivitas kampanye, menyesuaikan strategi sesuai perilaku konsumen, dan mengurangi risiko kehilangan pelanggan. Di pasar Indonesia yang dinamis dan multichannel, pendekatan ini menjadi semakin relevan untuk menjaga brand tetap kompetitif.
Berikut ini Brand Health KPIs yang harus dilaporkan tim marketing yaitu sebagai berikut:
1. Brand Awareness sebagai KPI Penting dalam Brand Health Tracking
Brand awareness adalah dasar dari semua metrik brand health. Mengetahui seberapa dikenal merek di pasar memungkinkan tim marketing menilai efektivitas kampanye promosi dan branding.
Quirk’s Media (2025) menekankan bahwa awareness harus dipantau bulanan agar tren kenaikan atau penurunan dapat segera ditindaklanjuti. Insight ini membantu brand menjaga visibilitas dan relevansi di mata konsumen.
2. Consideration/Initial Consideration Set
Metrik ini menilai seberapa sering brand menjadi pilihan pertama atau masuk daftar pertimbangan konsumen sebelum membeli.
McKinsey & Company (2023) menyebutkan bahwa tracking consideration set bulanan memberikan gambaran awal tentang potensi pembelian dan pertumbuhan brand. Dengan data ini, marketer bisa menyesuaikan positioning dan strategi promosi secara cepat.
3. Customer Loyalty dan Repeat Usage dalam Brand Health
Loyalitas pelanggan dan frekuensi pembelian adalah KPI penting. Pelanggan yang loyal tidak hanya membeli berulang, tetapi juga merekomendasikan brand kepada orang lain.
Harvard Business Review menekankan bahwa brand love dan loyalty adalah indikator utama kesehatan merek jangka panjang. Tracking bulanan membantu tim marketing mengidentifikasi perubahan perilaku konsumen dan melakukan retention action lebih cepat.
4. Advocacy & Brand Love
Advocacy menunjukkan seberapa banyak pelanggan merekomendasikan brand. Metrik ini bisa diukur melalui Net Promoter Score (NPS) atau survei kepuasan pelanggan.
Laporan bulanan memungkinkan tim melihat tren loyalitas pelanggan, merespons feedback negatif dengan cepat, dan memanfaatkan pelanggan setia sebagai ambassador merek. Insight ini sangat penting untuk membangun reputasi brand yang kuat di pasar Indonesia.
5. Brand Fitness/Perception Score
Brand fitness atau perception score menilai bagaimana konsumen melihat kualitas, inovasi, dan relevansi brand. KPI ini menunjukkan apakah brand tetap kompetitif dan menarik di pasar.
Tracking bulanan memungkinkan brand menyesuaikan positioning dan strategi komunikasi agar tetap relevan, terutama bagi pasar yang dinamis dan multichannel seperti Indonesia.
Memantau Brand Health KPIs setiap bulan bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi strategi penting untuk menjaga pertumbuhan, relevansi, dan loyalitas pelanggan. Dengan data yang tepat, tim marketing dapat membuat keputusan yang lebih cepat, menyesuaikan kampanye, dan meningkatkan engagement di seluruh channel.
Dalam memantau Brand Health KPIs diperlukan partner atau seseorang yang profesional. Sigma Research Indonesia selama 17 tahun berkarya bersama tim profesional telah membantu banyak brand baik lokal maupun global. Hubungi Admin SRI via Whatsapp Bisnis atau email info@sigmaresearch.co.id

