Strategi Digital Gen Z Berbasis Customer Insight

Generasi Z tumbuh di era digital, di mana hampir setiap aktivitas mereka terhubung dengan internet. Menurut APJII 2024, lebih dari 99% Gen Z di Indonesia mengakses internet setiap hari. Data customer insight ini menunjukkan bahwa brand tidak bisa mengabaikan strategi digital Gen Z jika ingin tetap relevan di pasar.

Namun, sekadar hadir di media sosial tidak cukup. Brand perlu memahami customer insight, yaitu bagaimana Gen Z berpikir, berperilaku, dan mengambil keputusan. Dengan insight yang tepat, strategi digital bisa lebih akurat dan berdampak.

Mengapa Insight Penting untuk Brand

Berdasarkan riset Quirk’s, isu kesehatan mental adalah salah satu perhatian utama Gen Z. Mereka menginginkan brand yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga peduli terhadap nilai-nilai sosial yang mereka anggap penting.

Bagi brand, insight ini menjadi kunci. Alih-alih sekadar membuat konten promosi, strategi digital harus menampilkan narasi yang autentik: brand mendukung kesehatan mental, membangun ruang aman, dan konsisten menghadirkan pesan positif.

Studi Kasus di Indonesia

Salah satu contoh datang dari kampanye #MentalHealthAwareness: Better Together oleh TikTok Indonesia. Kampanye ini berhasil karena tidak hanya mengedukasi, tetapi juga berkolaborasi dengan psikolog dan komunitas anak muda.

Dari sisi brand strategy, kampanye ini memperlihatkan bagaimana insight tentang keresahan Gen Z terhadap kesehatan mental diterjemahkan ke dalam konten digital yang relatable, ringan, namun berdampak.

Contoh lain bisa dilihat dari Satu Persen Community. Platform edukasi mental health ini mampu membangun engagement tinggi karena menghadirkan solusi nyata: kelas online, forum diskusi, dan sesi konsultasi. Brand yang bekerja sama dengan komunitas ini otomatis mendapat nilai tambah di mata Gen Z.

Pilar Strategi Digital Gen Z

Berdasarkan insight tersebut, ada beberapa pilar yang bisa digunakan brand untuk membangun strategi digital Gen Z:

  1. Autentisitas pesan → hindari kampanye musiman, bangun narasi jangka panjang.

  2. Kolaborasi dengan komunitas → libatkan influencer, psikolog, atau organisasi lokal.

  3. Konten interaktif → gunakan format live, polling, atau challenge.

  4. Akses ke solusi nyata → hubungkan audiens dengan layanan atau komunitas terpercaya.

Dengan pilar ini, strategi digital bukan sekadar promosi, melainkan upaya membangun kedekatan emosional dengan Gen Z.

Peran Sigma Research Indonesia

Sigma Research Indonesia membantu brand memahami perilaku Gen Z melalui riset mendalam. Mulai dari analisis sentimen, preferensi konten, hingga customer journey digital, semua bisa menjadi dasar dalam menyusun strategi.

Dengan pendekatan berbasis data, brand dapat merancang kampanye yang tidak hanya relevan, tetapi juga berkelanjutan dan berdampak nyata.

 

Strategi digital Gen Z tidak bisa dilepaskan dari customer insight. Brand yang memahami keresahan, aspirasi, dan nilai hidup Gen Z akan lebih mudah membangun engagement yang autentik.

👉 Ingin tahu bagaimana riset Sigma Research Indonesia dapat membantu brand Anda membangun strategi digital Gen Z yang tepat sasaran? Kunjungi Solusi Sigma Research Indonesia.

Our Free Reports

Our Premium Reports

Most Recent Posts

  • All Post
  • Bisnis Indonesia
  • Business & Management Consulting
  • Business Consulting
  • Development
  • Investment
  • Kabar Terkini
  • Keuangan dan Finansial
  • Konsultan Riset
  • Management Consulting
  • Marketing
  • MBS
  • Mystery Shopping
  • Research indonesia
  • Riset Indonesia
  • Riset Pasar
  • Strategies
  • Trend Bisnis
  • Trend teknologi dan platform digital
    •   Back
    • Market Research
    • Agency Market Research