Kepemilikan rumah di kalangan generasi muda Indonesia, khususnya Gen Z dan Milenial, terus menjadi perbincangan hangat. Di tengah naiknya harga properti, masihkah mereka bermimpi memiliki hunian sendiri? Atau justru memilih gaya hidup sewa jangka panjang?
Faktanya, keinginan untuk memiliki rumah masih tinggi di kalangan Gen Z Indonesia. Studi dari Siregar et al. (2023) di Bandung menunjukkan bahwa anak muda tetap mengincar rumah, terutama yang dekat tempat kerja dan transportasi publik. Begitu juga hasil studi Ramadania dan Irfany (2023) di Jabodetabek: Milenial lebih memilih rumah pinggiran kota dengan skema cicilan terjangkau.
Apa yang Mempengaruhi Keputusan Gen Z Membeli Rumah?
- Harga Properti yang Tinggi
Harga rumah tapak di pusat kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya sudah melampaui kemampuan daya beli rata-rata Gen Z. Alternatif yang muncul adalah kawasan suburban seperti Bekasi, Bogor, hingga Bandung Timur. - Aksesibilitas dan Transportasi Publik
Waktu tempuh harian menjadi pertimbangan utama. Hunian dekat stasiun KRL, LRT, atau tol menjadi incaran karena mendukung mobilitas mereka yang tinggi. - Skema Pembiayaan yang Fleksibel
Developer properti kini dituntut menawarkan KPR ringan, DP kecil, atau bahkan cicilan tanpa bunga. Solusi kreatif ini jadi kunci menarik perhatian Gen Z. - Gaya Hidup Digital dan Praktis
Generasi muda cenderung memilih rumah fungsional, minimalis, dan siap huni. Mereka menghindari rumah besar yang memerlukan renovasi mahal.
Studi Kasus: Bandung dan Jabodetabek
Di Bandung, mayoritas Gen Z memilih tinggal di pinggiran seperti Cileunyi atau Rancaekek. Alasannya sederhana: harga rumah masih terjangkau dan akses ke pusat kota cukup mudah lewat tol atau commuter line.
Di Jabodetabek, kawasan seperti Bekasi Timur dan Bojong Gede jadi primadona. Dekat stasiun KRL dan memiliki skema cicilan ringan yang sesuai kemampuan keuangan mereka.
Pandangan Sigma Research
Sebagai lembaga riset pasar, Sigma Research Indonesia melihat bahwa Gen Z dan Milenial tidak kehilangan aspirasi untuk punya rumah, meski tantangan ekonomi membayangi. Bagi mereka, rumah bukan sekadar aset fisik, tapi juga simbol stabilitas, identitas, dan fleksibilitas gaya hidup.
Artinya, pemain industri properti perlu beradaptasi. Baik dari sisi lokasi, desain rumah, maupun metode pembiayaan, semua perlu disesuaikan dengan karakter dan kemampuan Gen Z.
“Hunian Gen Z Indonesia kini bukan tentang rumah besar di tengah kota, tapi rumah fungsional yang sesuai gaya hidup digital dan mobilitas tinggi.” – Sigma Research Indonesia
Q&A: Hunian Gen Z Indonesia
Apakah Gen Z dan Milenial masih tertarik punya rumah?
Ya. Aspirasi itu tetap ada, namun bentuk dan lokasinya disesuaikan dengan realitas ekonomi dan kebutuhan mobilitas mereka.
Di mana lokasi favorit Gen Z membeli rumah?
Kawasan suburban yang terhubung dengan transportasi umum seperti Bekasi, Bogor, dan Bandung Timur menjadi pilihan utama.
Apa tantangan terbesar dalam membeli rumah?
Harga yang tinggi, DP mahal, dan kurangnya skema pembiayaan yang ramah Gen Z.
Ingin meneliti lebih lanjut perilaku Gen Z terkait kepemilikan rumah?
Hubungi Sigma Research Indonesia:
📧 info@sigmaresearch.co.id
📱 WhatsApp Bisnis: +62-811-9003-3586
🌐 www.sigmaresearch.co.id