Tidak dapat dipungkiri bahwa tahun 2020 menjadi tahun yang cukup berat untuk industri riset pasar. Pandemi yang terjadi telah mengurangi keutungan perusahaan dan klien sehingga peneliti riset pasar harus bisa berinovasi dan menunjukkan nilai lebih. Lantas, apa yang akan terjadi di tahun 2021? Berikut adalah tren dan prediksi riset pasar yang dilansir dari Quirk’s :
- Bersiap Menghadapi Pemotongan Anggaran
Perencanaan anggaran sangat diperlukan di masa pandemi ini. Sebab, para Chief Marketing Officer (CMO) merencanakan untuk memotong anggaran yang tidak penting dan berusaha untuk menegosiasikan kembali kontrak dan rencana yang berjalan. Peneliti dan perusahan riset pasar perlu bertindak cepat mengatasi permasalahan ini yang tentunya akan memengaruhi pekerjaan dan perusahaan. Hal ini akan mendorong sebagian besar tren riset pasar pada tahun 2021.
2. Meningkatnya Otomatisasi dan Artificial Intelligence
Tren di tahun ini kemungkinan besar adalah klien akan lebih memilih mengeluarkan anggaran mereka untuk menggunakan platform baru yang lebih terjangkau dibandingkan riset pasar yang “full-service”. Klien akan mencari berbagai macam platform yang nantinya dapat membantu mengotomatisasi kebutuhan riset pasar mereka. Konsultan riset pasar memiliki potensi untuk memecahkan dan menyederhanakan proses otomatisasi pengkonversian data menjadi insight yang dapat digunakan karena alat yang ada saat ini terlalu teknis, kaku, dan padat karya. Perlu dicatat:
- Beberapa dekade yang akan datang, bahan data mentah untuk riset pasar akan tumbuh secara dramatis dalam volume sehingga menjadi lebih terjangkau
- Data mining, social-media listening, web analytics, point-of-sale data, customer relationship management, insight communities dan neuromarketing akan berkembang pesat. Nantinya, alat-alat ini akan mengurangi penggunaan penelitian survei meskipun tidak langsung menghilangkannya.
- Data multi-sumber memiliki kekuatan dalam menggabungkan dan menyajikan was anan holistik dari berbagai sumber sehingga perlu mengembangkan alat yang harus mampu menangani berbagai tipe data dan volume input yang sangat besar.
4. Transformasi Digital dan Tren Virtual
Pandemi telah banyak mengubah perusahaan untuk beroperasional via online. Jika klien dan marketer terjun ke dunia digital, maka riset pasar juga harus ikut beradaptasi. Peneliti pasar harus mulai beralih melaksanakan riset yang mulanya tatap muka kini menjadi virtual. Fleksibilitas peneliti diperlukan untuk menangkap peluang dalam menggabungkan teknik lama dan baru.
5. Memiliki Spesialisasi
Klien akan dihadapkan dengan dua pilihan yang berbeda, yaitu menggunakan platform pengumpulan data yang otomatis atau menggunakan jasa konsultan. Para CMO tidak hanya menggunakan jasa yang terjangkau tetapi mereka juga ingin meningkatkan value dan ROI. Platform otomatis tidak selalu memberikan inisight yang transformative, tetapi konsultan bisa sehingga riset pasar yang memiliki spesialisasi akan lebih banyak dibutuhkan. Oleh karena itu, konsultan riset pasar harus mengetahui keahlian mereka lebih baik daripada klien mengetahui bisnis mereka.
6. Gesit Menghadapi Perubahan
Pandemi masih belum berakhir meski kita sudah memasuki tahun yang baru. Oleh karena itu, kemampuan beradaptasi masih sangat diperlukan di tengah masa yang serba tidak pasti ini. Riset pasar harus tetap aktif berinovasi dan terus bergerak cepat sehingga kemungkinan besar tidak akan mengalami ketertinggalan.
Foto oleh Startup Stock Photos dari Pexels