Strategi Manajemen Risiko yang Efektif untuk Bisnis Skala Menengah

Usaha menengah adalah entitas ekonomi yang bersifat mandiri dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut undang-undang tersebut, usaha menengah memiliki aset dalam kisaran antara Rp500 juta hingga Rp10 miliar. Selain itu, usaha dengan kriteria ini memiliki pendapatan tahunan yang berkisar dari Rp2,5 hingga Rp50 miliar. Pebisnis dalam skala ini seringkali beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan penuh dengan risiko karena berada di persimpangan yang menantang, antara pertumbuhan yang cepat dan risiko yang kompleks. Meskipun ukurannya lebih besar dari bisnis kecil, usaha/bisnis skala menengah tetap rentan terhadap berbagai jenis risiko yang dapat mengancam kelangsungan operasinya. Kabar baiknya, strategi manajemen risiko yang efektif dapat menjadi kunci untuk menjaga bisnis skala menengah tetap berjalan serta berkembang menghadapi tantangan. Apa saja strategi yang perlu dipersiapkan? Sigma Research Indonesia telah merangkumnya dalam empat poin penting yang bisa dibaca dalam artikel berikut ini. Yuk kita cari tahu!

  1. Bentuk Tim dan Kerangka Kerja yang Dapat Diandalkan
    Membentuk tim manajemen risiko yang fokus adalah tahap kunci dalam mengelola risiko bisnis. Tim ini dapat berasal dari internal perusahaan atau bekerja sama dengan profesional eksternal, seperti konsultan manajemen bisnis. Penting untuk memiliki alur kerja yang solid dan pemahaman yang memadai dalam menilai serta mengelola risiko agar tim ini dapat memberikan dukungan saat dibutuhkan.
  1. Pantau dengan Cermat Risiko yang Mungkin Terjadi
    Masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam perjalanan bisnis skala menengah tidak muncul secara tiba-tiba. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan manajemen jangka panjang maupun perhatian pemilik bisnis yang kurang optimal dalam mengelola prioritas. Diperlukan analisis risiko menyeluruh untuk mengidentifikasi berbagai potensi risiko yang mungkin terjadi dan menyiapkan rencana cadangan. Ini dapat mencakup evaluasi risiko dalam aspek keuangan, sumber daya manusia, peluang pasar, hingga tingkat kepuasan pelanggan. Sebagai contoh, memantau ketersediaan stok bahan baku penting bagi bisnis manufaktur agar  proses produksi dan pemenuhan kebutuhan pelanggan tetap aman. Selain itu, tingkat kepuasan pelanggan akan sejalan dengan mutu produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis. Pebisnis skala menengah perlu mengenali risiko yang timbul jika pelanggan merasa tidak puas dan merencanakan strategi penyelesaian untuk mengatasi masalah umpan balik pelanggan. 
  1. Manfaatkan Perlindungan Asuransi
    Perjalanan sebuah bisnis pasti akan mengalami naik dan turun dalam mencapai tujuannya, mulai dari mendapatkan keuntungan besar hingga mengalami kerugian yang signifikan. Bisnis skala menengah perlu mempertimbangkan jenis asuransi yang sesuai untuk melindungi operasional usahanya, meliputi asuransi kesehatan untuk pegawai, asuransi properti, dan lainnya. Beberapa perusahaan asuransi bahkan telah memiliki paket asuransi yang dirancang khusus untuk UMKM. Asuransi ini dapat membantu melindungi bisnis dari kerugian yang serius akibat risiko yang tidak terduga, seperti insiden keamanan dan bencana alam.
  1. Merawat Reputasi Bisnis: Citra dan Kehadiran secara Daring
    Di era teknologi informasi dan komunikasi ini, orang-orang cenderung mempercayai ulasan daring dari sebuah produk/jasa. Terdapat peluang besar bagi bisnis skala menengah untuk menarik lebih banyak pelanggan dan membangun loyalitas yang lebih kuat dengan merawat citra daring yang jujur dan terpercaya. Salah satu metode untuk melacak citra atau reputasi bisnis secara daring adalah dengan membaca dan merespon setiap ulasan yang diterima. Respon ini harus selalu direspon dengan profesional dan sesuai dengan identitas merek bisnis. Interaksi antara bisnis dengan pelanggan yang dirawat dengan baik dapat memberikan calon pelanggan potensial gambaran tentang bagaimana bisnis dijalankan. Kepuasan pelanggan tidak dapat dipungkiri akan mempengaruhi pendapatan sebuah bisnis. Kepuasan pelanggan ini berbanding lurus dengan loyalitasnya terhadap sebuah merek. Layanan yang baik dapat memperkuat hubungan dan mengurangi risiko kehilangan pelanggan.

Penting untuk diingat bahwa persiapan yang cermat dalam merancang dan melaksanakan strategi manajemen risiko adalah kunci bagi bisnis skala menengah. Dalam mengimplementasikannya, disarankan untuk bekerja sama dengan konsultan yang memiliki pengalaman dalam riset bisnis dan pemasaran. Dengan lebih dari dua dekade pengalaman sebagai konsultan manajemen dan bisnis, Sigma Research Indonesia dapat memberikan wawasan yang berharga yang akan membantu memajukan bisnis skala menengah melalui penelitian pasar. Hubungi email info@andretanpakoding.my.id atau WhatsApp di nomor 085695325450 untuk memulai langkah baik bisnis Anda!